Ingatkan Bahaya Penyakit Leptospirosis Minta Dinas Kesehatan Lakukan Sosialisasi

ANANG 14 Mar 2023 KANAL JATIM

SIDOARJO KANALINDONESIA.COM – Cuaca ekkstrim yang menerjang Jatim akhir-akhir ini menjadi perhatian anggota DPRD Jatim asal Sidoarjo ini. Salah satunya hujan yang belum juga berhenti turun dan menimbulkan genangan air dimana-mana. Tidak hanya situasi tidak nyaman karena lingkungan menjadi becek dan menyebabkan akktifitas menjadi terbaatasi, genangan air yang terjadi juga mengancam kesehatan bahkan bisa berujung pada kematian. Sebegitu bahayakah ?

“Iya karena saat ini yang sedang ramai dikhawatirkan adalah penyakit Leptospirosis. Penyakit yang disebabkan oleh kencing tikus. yang jika masuk ke tubuh manusia bisa meerusak organ yang dimasuki, seperti ginjal, lever dan yang lainnya, ” kata Anggota DPRD Jatim dapil Sidoarjo, dr Benjamin Kristianto, Mars.

Leptospirosis pada manusia ini kata politisi yang juga seorang dokter ini, diakibatkan infeksi bakteri Leptospira interrogans. Hal ini dapat terjadi apabila manusia bersentuhan langsung dengan hewan yang membawa bakteri ini, seperti tikus atau tidak sengaja terkontaminasi dari cairan yang kemudian masuk ke tubuh melalui luka atau mulut.

Lebih jauh Politisi Gerindra ini mejelaskan penyakit ini marak ketika musim hujan karena faktor banjir dan sanitasi yang buruk. Leptospirosis ringan biasanya mengakibatkan gejala mirip flu, seperti demam tinggi hingga 40 derajat celcius, panas dingin, sakit kepala, hingga nyeri otot. Sementara itu, leptospirosis akut bisa mengakibatkan batuk berdarah, susah bernapas, sakit dada, hingga penurunan volume urine.

“Karenanya jika mengalami gejala tersebut panas tinggi, pusing, kakinya kaku, bengkak, mata nya merah, badannya kuning, apalagi dia pernah datang ke tempat banjir atau daerahnya sedang banjir, segeralah datang ke fasilitas kesehatan terdekat, agar bisa diantisipasi. karena sebenarnya penyakit ini bisa diatasi dengan minum antibiotik. Namun kalau terlambat yaitu bisa menjadi ancaman untuk nyawa kita,” ungkapnya.

Maka agar ini segera dipahami masyarakat, Dinas kesehatan segera bergerak melakukan sosialisasi secara masif. “Dinas kesehatan harus segera mungkin melakukan sosialiasi. Jangan sampai telat ya, jangan kalau sudah menyebar dan banyak yang komplikasi baru berobat. Sebab ini menular ke warga sekitar, lalu jadi wabah. Manfaatkan Puskesmas untuk membuat sosialisasi, melibatkan media juga agar masyarakt paham dan bisa mencegah, masyarakat dihimbau menjaga kesehatan, kalau baru melewati banjir segera cuci kaki atau tangan. Sebab kalau sedang punya luka itu lebih mudah dimasuki bakteri ini, ‘ katanya mengingatkan.

Masyarakat kata Benjamin bisa mendatangi segera fasilitas kesehatan yang ada di dekat rumah, sebab penangan dan obatnya ringan saja, tidak harus ditangani dengan ribet, “Yang penting deteksi dini dan pencegahan, dan semua faskes bisa menangani. Cukup dengan antibiotik bisa ditangani selama ini masih gejala awal bisa, tapi kala sudah menyebar ke mana-mana ini yang butuh penanganan khusus. Makanya sekali lagi jika baru melewati tempat genangan air segera cuci kaki dan tangan yang bersih , intinya diagnosis secara dini,” kata Benjamin.

Karenanya Benjamin yang juga Ketua KESIRA ( Kesehatan Indonesia Raya) ini meminta Dinas Sosial Pemprov Jatim jangan sampai abai untuk terus menerus melakukan sosialiasi kepada masyarakat, “Beri edukasi dan sosialiasi yang benar dan masif agar masyarakat jadi paham akan bahayanya penyakit ini, dan masyarakat jangan sampai menganggap ini suatu yang remeh,” pungkasnya. nang.