Komisi D DPRD Jatim Minta Pemprov Cari Cara Tangani Jalur Tengkorak Pacet-Cangar
SIRABAYA KANALINDONESIA.COM – Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur dr Agung Mulyono mendesak Pemprov mencari solusi serius untuk menekan angka kecelakaan di jalur tengkorak Gotekan, kecamatan Pacet, kabupaten Mojokerto. Alasannya terdapat titik rawan kecelakaan yang sering menimbulkan korban jiwa di jalan yang menjadi tanggung jawab provinsi itu.
“Perhatian kami semua untuk cari solusi, karena ini jalur tengkorak dan sangat berbahaya,” katanya saat rapat dengan Bina Marga dan Dishub Jatim di Trawas pada Selasa (28/2).
Agung juga meminta agar Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim dan dinas terkait segera melakukan perbaikan dan memasang rambu pengaman. “Harapan saya bisa segera diselesaikan, karena ini mengancam keselamatan jiwa,” tambahnya.
Alumnus Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) menilai keseriusan ini dibutuhkan karena selama ini, jalur tengkorak tersebut adalah pilihan bagi masyarakat Mojokerto yang ingin ke Malang, ataupun sebaliknya dengan pertimbangan, jarak tempuhnya yang rute sangat pendek. “Kalau memutar bisa sekitar 60 km, tetapi ini tadi kalau lewat sini cuma 20 km saja, jadi masyarakat lebih senang lewat sini,” tambahnya.
Anggota DPRD Jatim dari Dapil Bondowoso-Situbondo-Banyuwangi itu mengatakan, selain memperbaiki jalur tersebut, Pemprov Jatim juga harus memperbaiki lampu penerangan jalan yang sebagian besar tidak berfungsi. Dia khawatir, masyarakat dari luar daerah yang lewat jalur itu akan kesulitan, karena medannya sangat berbahaya. “Justru kebanyakan yang menjadi korban adalah masyarakat dari luar daerah karena tidak paham jalurnya,” tambahnya.
Selain dr Agung sejumlah anggota Komisi D lainnya mengusulkan agar ada pembangunan jalur alternatif baru, yang rutenya tidak curam. “Kita mendorong untuk segera ada jalur alternatif. Karena kalau jalur ini tidak diselesaikan jalur alternatif maka korban akan lebih banyak,” kata anggota DPRD Jatim dari Dapil Mojokerto Jombang, Hidayat.
Politisi Gerindra Jatim itu juga meminta agar Dishub Jatim benar-benar mempergunakan sarana penyelamat jalan di tikungan, yang lebih aman. Agar ketika terjadi kecelakaan korban jiwa bisa diminimalisir.
“Harapan saya kita minta PU Bina Marga dan Dishub evaluasi, terutama soal media penyelamat diperbaiki. Agar ketika ada sepeda ada masalah masuk media penyelamat tidak fatal,” pungkasnya. Nang