Rachmat Hidayat: Anggaran Pemulangan Jenazah dari Rumah Sakit Harus Dipersiapkan di APBD NTB
MATARAM, KANALINDONESIA.COM – Ketua DPD PDI Perjuangan NTB H. Rachmat Hidayat telah memerintahkan anggota DPRD NTB dari PDI Perjuangan untuk menyediakan anggaran untuk membantu biaya pemulangan jenazah warga NTB yang meninggal di rumah sakit.
Menurut Rachmat, penyediaan anggaran ini dianggap sangat mendesak karena biaya ambulans untuk pemulangan jenazah sering menjadi beban berat bagi keluarga yang sedang ditimpa duka.
“Ini demi kemanusiaan. Inilah wujud sesungguhnya keadilan sosial itu. Karena itu, Anggota Fraksi dari PDI Perjuangan harus memperjuangkan ini,” kata Rachmat Hidayat, dalam keterangannya, Senin (27/3/2023).
Ketua DPD PDI Perjuangan NTB ini mengetahui bahwa saat ini tidak ada bantuan dari daerah bagi proses pemulangan jenazah dari rumah sakit ke kampung mereka setelah ia mengurus pemulangan jenazah Syahril Bulakea, adik bungsu mantan Hakim Agung Sulaiman Bulakea, yang sudah seperti keluarganya sendiri.
Syahril meninggal saat dirawat di RSUD Provinsi NTB, dan jenazahnya harus dipulangkan ke Dompu, tanah kelahirannya.
“Biaya pemulangan untuk ke kota-kota seperti Dompu dan Bima saja begitu tinggi. Bagaimana jika warga NTB tersebut tinggalnya di Doroncanga di kaki Tambora, atau di Sape, yang ada di ujung paling timur Kabupaten Bima. Pasti sangat besar,” kata Rachmat.
Rachmat meminta anggota Fraksi PDI Perjuangan yang duduk di Komisi V DPRD NTB untuk memperjuangkan ketersediaan anggaran di APBD dan tidak memberikan persetujuan jika anggaran untuk membantu pemulangan jenazah belum ada di APBD.
“Anggaran ini harus dan wajib diperjuangkan. Ini semuanya untuk masyarakat. Jangan tambah lagi kemalangan mereka. Biarkan masyarakat menerima jenazah keluarganya di kampung halamannya tanpa harus memikirkan biaya-biaya ambulans,” kata Rachmat.
Rachmat juga ingin menekankan pentingnya kehadiran pemerintah daerah dalam membantu biaya pemulangan jenazah.
“Anggaran inilah yang harusnya di urus. Harus disiapkan. Jangan yang lain-lain yang diurus. Kita minta ini juga agar menjadi perhatian Pak Gubernur,” katanya.
“Kalau ini tidak mampu diwujudkan. Sama saja artinya, kebijakan Pemprov NTB ini hanya mampu melihat semut di seberang pantai, tapi gajah di pelukuk mata tidak terlihat,” imbuh Rachmat
Rachmat memberi apresiasi kepada Direktur RSUD Provinsi NTB Dr. HL Herman Mahaputra atas bantuannya dalam mempersiapkan segala yang dibutuhkan untuk proses pemulangan jenazah dan Dokter Jack, mantan Direktur RSUD Kota Mataram, yang menanggung biaya pemulangan jenazah Syahril Bulakea ke Dompu atas nama pribadinya.
“Saya sungguh angkat topi untuk Dokter Jack. Saya beri hormat. Dokter Jack sudah langsung turun tangan dan memastikan tidak membebani siapa pun. Beliau sungguh pribadi yang luar biasa. Mewakili seluruh keluarga Bulakea, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang tinggi,” ucap Rachmat.(dan_kanalindinesia.com)














