Waspada, Penyakit LSD Mulai Menjangkit Hewan Ternak di Ponorogo 

ARSO 03 Mar 2023 KANAL JATIM

PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD ) mulai menjangkiti hewan ternak di Ponorogo.

Penyakit LSD ini telah ditemukan menjangkit hewan ternak di kecamatan Sooko; Sampung; Pulung; Jenangan; dan Kecamatan Babadan.

Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo mencatat  awal  Februari jumlah sapi yang terjangkit LSD baru 3 ekor. Kemudian pada Selasa (21/2/2023) data Dipertahankan menunjukkan peningkatan menjadi 49 ekor.

Kemungkinan saat ini kasus LSD di Ponorogo terus bertambah jumlahnya, seperti yang terjadi di Desa Lembah, Kecamatan Babadan.

“Kemarin saya sudah melaporkan ke desa. Katannya desa sudah melaporkan ke petugas Dinas Pertanian, “ kata Sudarto, peternak asal Desa lembah yang sapinya terkena LSD sejak 4 hari yang lalu.

Sudarto petenak asal Dusun Ngijo, Desa Lembah, Kecamatan Babadan merupakan salah satu korban PMK juga. 2 ekor sapinya mati akibat PMK, namun tidak masuk dalam penerima kompensasi, baik dari pemerintah Kabupaten Ponorogo maupun Kementrian Pertanian, karena faktor informasi yang tak tersampaikan ke tingkat bawah.

Kepada awak media, Sudarto menyampaikan, sapinya ditemukan ada gejala bentol-bentol sekitar 4 hari yang lalu. Pihaknya sudah melaporkan ke desa, kemudian pihak desa sudah melaporkan ke  paramedis veteriner pemerintah. Namun sampai Rabu ( 02/03/20230)  belum ada petugas yang datang. Akhirnya Iapun mengambil inisiatif agar sapinya terselamatkan maka Sudarto meminta bantuan dokter swasta.

“ Kalau menunggu petugas pemerintah bisa kelamaan, ya terpaksa saya meminta bantuan dokter swasta bayar secara mandiri.   Saya mohon kepada pemerintah lebih cepat merespon kebutuhan masyarakat,  karena ternak ini menyangkut nyawa dan satu-satunnya tabungan petani. Saya juga memohon kepada pemerintah desa agar setiap informasi regulasi kebijakan tolong disampaikan  ke tingkat bawah  jangan mandeg sampai ke desa tapi rakyatnya gak tahu karena yang menderita rakyat ,“ terang Sudarto.

Diinformasikan penyakit LSD pada sapi yang disebabkan oleh virus ini termasuk dalam keluarga Poxvirus dan menyebar melalui gigitan serangga yang terinfeksi, seperti nyamuk  dan agas (sejenis lalat kecil).

Gejala LSD pada sapi termasuk demam, pembesaran kelenjar limfe, dan perkembangan benjolan kulit atau nodul yang khas. Benjolan tersebut dapat berbeda ukurannya dan dapat ditemukan pada kulit kepala, leher, dan tubuh. Dalam kasus yang parah, penyakit ini dapat menyebabkan kematian.(Arso_kanalindonesia.com)