MATARAM, KANALINDONESIA.COM – Pimpinan Daerah (Pinda) Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Nusa Tenggara Barat (NTB) menarget meraih 2 kursi untuk DPRD Provinsi NTB pada Pemilu 2024. Target tersebut tak muluk-muluk meski PKN masih tergolong newbie alias pendatang baru di konstestasi politik nanti.
Sespinda PKN NTB Abdul Hakim mengatakan, raihan 2 kursi di DPRD Provinsi NTB tersebut berasal dari daerah pemilihan (Dapil) Kota Mataram dan Lombok Barat – KLU (Kabupaten Lombok Utara).
“Kami menarget dua kursi untuk DPRD Provinsi NTB. Dapil Kota Mataram dan Lombok Barat – KLU masing-masing dapat meraih satu kursi,” kata Abdul Hakim, Jumat (7/4/2023).
Pria yang akrab disapa Bang Akim ini menegaskan bahwa perjuangan memenangkan PKN merupakan upaya untuk mengoptimalkan pelayanan kepada rakyat dimasa depan. Pengurus dan seluruh Calon Legislatif harus serius menyiapkan strategis kemenangan di Dapil masing – masing.
”Kita harus memastikan target kemenangan itu nyata di Pemilu 2024 nanti. Seluruh elemen yang ada di PKN, baik di daerah hingga pada level bawah harus memperkuat kebersamaan dan soliditas,” ujarnya.
Kota Mataram jadi Lumbung Suara
Bang Akim juga menyatakan bahwa Kota Mataram adalah satu wilayah di NTB yang paling dinamis. Sehingga ia meyakini PKN akan mengumpulkan banyak suara di Kota Mataram.
“Kita optimis Kota Mataram ini akan menjadi salah satu basis utama PKN di NTB pada Pemilu 2024 yang akan datang,” katanya.
“Untuk DPRD Kota Mataram, kami menarget 4 kursi. Masing-masing satu kursi untuk Dapil Cakranegara, Sindubaya, Pagesangan dan Mataram,” imbuh Bang Akim.
Dia menambahkan, untuk DPRD Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Utara, PKN menargetkan masing-masing di kedua wilayah tersebut dapat meraih 3 kursi.
“Sedangkan, untuk DPRD Lombok Timur dan KLU masing-masing satu kursi. Termasuk di DPRD se-Pulau Sumbawa juga masing-masing satu kursi,” papar Bang Akim.
Pihaknya mengklaim tidak ada mahar politik bagi para bacaleg PKN yang maju dalam Pemilu 2024.
“Yang pasti PKN nol mahar politik. Jadi para caleg tanpa mahar apa-apa,” tegasnya.
Proses penjaringan Bacaleg PKN di NTB masih dilakukan. Mereka datang dari kalangan pengusaha, milenial hingga petani.
Bacaleg PKN dari kalangan milenial ini diharapkan mampu membidik pemilih pemula yang memang saat ini menjadi massa potensial.(*)