Sejuknya Lapas Jombang, Melihat Ratusan Warga Binaan Perdalam Ilmu Agama di Bulan Ramadan
JOMBANG, KANALINDONESIA.COM: Sejuk dan nyaman, mungkin bisa anda rasakan ketika berada di kawasan Lembaga Permasyarakatan (Lapas) kelas II B Jombang. Bagaimana tidak selama bulan suci Ramadan ini, kegiatan warga binaan disulap layaknya kegiatan santri di Pondok Pesantren.
Seperti yang terpantau pada Sabtu (1/4/2023) pagi, ratusan warga binaan memulai aktivitasnya dengan mengikuti salat duha bersama di mushalla setempat. Secara bergantian, mereka dengan tenang dan khusuk melaksanakan salah satu salat sunnah ini.
Disamping para napi yang sedang berjemaah, tampak sejumlah petugas lapas melakukan pemantauan. Tak lama berselang, para petugas lapas ini pun mengikutinya di shaf paling belakang. Begitu usai, para napi langsung menuju aula Lapas Jombang yang tempatnya bersampingan dengan mushalla.
Dengan berseragam rapi dengan pakaian busana putih dan kopiah hitamnya, ratusan warga binaan ikuti kegiatan lanjutan yakni pembinaan Al-Qur’an. Dengan wajah senang dan kompak, mereka mengikuti pembinaan tersebut dengan menggenggam Al-Qur’an di atas kursi kecil di depannya.
Salah satu warga binaan setempat Mujiburrahman, mengaku senang dan nyaman mengikuti kegiatan Ramadan. Mulai dari mengikuti pengajian kitab, pengajian Al-Qur’an, Al-Qur’an, tarawih, hingga pembinaan keislaman lainnya.
“Alhamdulillah seneng banget, bikin pikiran dan hati lebih tenang dibanding hari-hari biasa sebelum bulan puasa. Makanya saya rajin terus untuk kegiatan-kegiatan positif di bulan Ramadan ini, karena ya itu terbukti tenang gitu rasanya dan sambil berdoa terhadap keluarga yang di rumah,” ujar salah satu napi pengguna narkoba ini.
Tak sampai disitu, ia mengaku jika kegiatan di Lapas Jombang selama ini berdampak positif padanya. Ia membuktikan jika, dari mulanya yang jarang dan tidak lancar membaca Al-Quran, kian bisa Istiqomah dan membacanya dengan lancar dan enak untuk didengar.
“Saya bersyukur banget ada kegiatan pengajian dan pembinaan Al Qur’an selama Ramadan dan sebelum-sebelumnya. Gimana ya, pas di kampung dulu sangat jarang sekali bahkan tidak begitu bisa lah baca Alquran itu. Alhamdulillah berkat rajin mengikuti pembinaan, akhirnya sekarang bisa membaca Al-Quran lancar dan masih berusaha untuk hataman,” katanya.
Ia mengira beberapa bulan lagi di tahun 2023 ini, akan bebas dan kembali menjalani kehidupan sehari-hari bersama keluarganya. Untuk itu sebelum terjun ke masyarakat di kampungnya, ia persiapkan dengan melakukan dan belajar kegiatan-kegiatan yang bermanfaat di Lapas Jombang.
“Saya janji tidak akan mengulangi lagi dan mencoba terus untuk menjadi orang-orang yang bermanfaat bagi sekitarnya. Saya harap ketika sudah bebas nanti, dari kegiatan yang sangat bagus dan mampu menenangkan hati serta pikiran di Lapas Jombang ini, bisa mendapatkan berkah dan manfaatnya,” tandasnya dengan wajah berkaca-kaca.
Hal senada dengan yang dialami warga binaan Lapas Jombang lainnya, yakni Andik Santoso. Napi bandar narkoba ini mengaku jera dan janji tidak mengulangi dengan perbuatan sebelumnya. Dari kegiatan Lapas Jombang selam bukan suci Ramadan ini, ia sengaja ikuti dengan rutin.
“Sedih mas kalau mengingat pengalaman itu kembali, mending jadi orang biasa dengan pekerjaan yang tidak melanggar hukum. Makanya saya bersyukur dibina dengan kegiatan yang membuat tenang di sini, seperti sering diberikan siraman rohani dan dibina terkait salat wajib dan sunnah. Sampai ada pembinaan cara untuk bekerja,” katanya.
Ketekunan Pegawai Lapas Jombang Membina Warga Binaan
 Tampak salah satu petugas Lapas Jombang, ketika memantau kegiatan warga binaan di bulan Ramadan. Foto : Faiz
Tidak mudah dibayangkan nampaknya, ketika memberikan pembinaan terhadap warga binaan. Bagaimana tidak, dari sekian banyaknya para napi terkadang sebagiannya ada yang tidak tau sama sekali dengan ilmu keagamaan dan pekerjaan yang halal.
Hal ini disampaikan Kepala Lapas Jombang Margono, melalui Sutonopo sebagai Kasi Pembinaan Napi, Anak Didik dan Kegiatan Kerja Lapas Kelas II B Jombang. Dengan itu agar berkembang ilmu keagamaan para napi, kegiatan Ramadan di Lapas Jombang dihias layaknya kegiatan para santri di Pondok Pesantren.
“Kalau tujuannya minimal mereka menghayati bulan suci penuh keberkahan di bulan Ramadan ini. Dengan mengikuti pengajian, darusan, salat wajib dan sunnah berjamaah hingga pembinaan profesi dan lain sebagainya. Juga setidaknya mereka menyadari, kan ada sebagian yang awalnya tidak bisa wudhu’, salat, ngaji dan lainnya, sekarang jadi bisa dan semoga Istiqomah melakukannya,” paparnya saat diwawancarai di ruangannya.
Lanjutnya menyebutkan bahwa saat ini, terdapat 810 warga binaan di Lapas Kelas II B Jombang. Mereka terdiri dari 15 warga binaan perempuan dan sisanya warga binaan laki-laki. Guna antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, disebutkan bahwa pegawai jalin keakraban dan menjaga dengan ketat di kawasan Lapas Jombang.
“Harapannya, mereka jadi orang yang lebih baik dan bermanfaat ketika sudah bebas. Kalau antisipasi itu sudah pasti penjagaan selalu ketat. Dan kita tiada henti untuk terus jalin keakraban dengan warga binaan, layaknya saudara,” pungkasnya.(Fa’iz_kanalindonesia.com)














