8 Siswa dari Jalur Afirmasi Terima Bantuan dari Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Wringinanom Gresik
GRESIK, KANALINDONESIA.COM: Sebagai bentuk atensi khusus bagi masyarakat yang tidak mampu, di PPDB tahun ini, delapan siswa dari jalur afirmasi SMA Negeri 1 Wringinanom, Gresik, menerima bantuan seragam dari Kepala sekolah setempat, Drs. Sukadi M.M.
Pria yang kesehariannya memiliki hobi bertani tersebut, menyampaikan, bahwa hal terbut merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu, agar anaknya tetap dapat bersekolah.
Dengan ada murid lulusan baru dari Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) yang tidak dapat melakukan ke jenjang berikutnya. Apalagi di daerah Kecamatan Wringinanom.
Jauh sebelum Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dibuka, Sukadi, sudah menyampaikan ke masyarakat sekitar, untuk memberikan informasi bila ada siswa dari keluarga prasejahtera, yang ingin melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya (SMA) tapi tidak ada biaya. Kami siap membantu.
“Bila mendengar ada anak dari keluarga yang kurang mampu, tolong kita di beri Informasi, insyaAllah kami siap membantu,” ujar salah seorang warga, menirukan pesan Kepala sekolah.
Kepada kanalindonesia.com, pria yang gemar memakai udeng pada saat di kantor itu mengatakan,” sejak tahun 2012 anak orang tidak mampu menjadi atensi khusus bagi kami, jangan sampai ada anak orang miskin, terutama di Wringinanom yang tidak sekolah, kita akan berdosa, karena diwilayah kita ada sekolahan,” kata dia, pada pengumuman jalur afirmasi, Sabtu (24/6/2023)
Di SMA Negeri 1 Wringinanom, lanjut Sukadi,” perihal memberikan keringanan untuk murid dari kalangan keluarga prasejahtera itu sudah sejak lama kami terapkan, dengan catatan ada Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari desa setempat,” lanjutnya.
Pria berkumis itu menegaskan,” bagi calon siswa baru SMA Negeri 1 Wringinanom, tidak diwajibkan membeli seragam di koperasi. Namun di koperasi telah menyelesaikan berbagai atribut dan segala perlengkapan sekolah,” tegasnya.
Adapun siswa dari keluarga prasejahtera yang mendapatkan bantuan, sebagai berikut :
- Valencia Geovanna Candra, putri dari Suwito asal Desa Manunggal Kecamatan Kedamean, Gresik. Siswi tersebut mendapat bantuan dari pihak sekolah lantaran, si Ibu anak ini sakit, sedangkan ayahnya (Suwito), menderita cacat permanen di bagian kaki, usai kecelakaan beberapa tahun lalu, dan tidak punya penghasilan tetap.
- Rahma Nurul Aulia, putri dari Purwati asal Dusun Jubel Desa Kedunganyar, Wringinanom, Gresik, anak tersebut mendapat bantuan karena, ayahnya bekerja sebagai buruh tani dan tidak punya lahan sendiri, sedangkan ibunya (Purwati) sebagai ibu rumah tangga biasa.
- Herlina Febrianti Putri, Herlina adalah anak bungsu dari tiga bersaudara, sejak kecil Herlina di tinggal mati oleh kedua orang tuanya. Saat ini Herlina ikut kakak kandungnya yang sulung di rumah kontrakan. Tinggal di Desa Lebanisuko, Gresik.
- Kholisa, siswi asal Dusun Randusongo, Desa Kesamben Kulon, Wringinanom, Gresik, ini adalah anak yatim.
- Alif Dwi Firdayanti, mendapat bantuan dari pihak sekolah lantaran orang tuanya, bekerja sebagai buruh tani dan tenaga serabutan.
- Mohammad Wildan A, putra dari ibu Satunik asal Dusun Rejosari Desa Sumberame, Wringinanom, Gresik. Kepada wartawan, Satunik mengatakan,”hampir saja saya tidak menyekolahkan Wildan, gegara tidak ada biaya, setelah mendengar ada program sekolah gratis di SMA Negeri 1 Wringinanom, akhirnya mendorong putranya untuk melanjutkan sekolah,”ujarnya.
- Rizky Amelia Putri, siswi asal Desa Pasinan Lemahputih, Wringinanom, Gresik.
- Azizah Nur Aini, putri dari Untung, asal Dusun Tanggungan Desa/Kecamatan Wringinanom, Gresik. Sejak kecil Azizah tinggal mati ibu kandungnya, sedangkan ayahnya Azizah kondisinya sudah tidak sehat lagi alias sakit-sakitan. (Irwan_kanalindonesia.com)