Masyarakat Kecamatan Pasrepan Kabupaten Pasuruan Butuh Dukungan Menjadi Desa Wisata Penyangga


SURABAYA KANALINDONESIA.COM – Anggota DPRD Jatim asal dapil Probolinggo Pasuruan Rohani Siswanto masih melihat belum adanya singkronisasi bisnis atau business matching yang belum muncul di Pasuruan,. padahal jika teori ini dipahami oleh masyarakat dan pemerintah setempat, akan banyak peluang ekonomi yang menghasilan cuan.

Wakil Ketua Komisi A ini mengatakan ada sekitar 2000 perusahaan di Pasuruan. Uniknya disini tidak ada sinergi antara kebutuhan dengan bahan baku yang dibutuhkan pabrik dengan apa yang ditanam atau dihasilkan oleh masyarakat Pasuruan.

“Contoh di Kecamatan Pasrepan ini saja ada perusahaan pengelolaan Singkong yang pengirimannya bahkan sampai ke Amerika. Untuk memperoleh hasil maksimal itu memakai pupuk organik . Pupuknya ada karena menggunakan kotoran ayam , yang ngambil juga ada tapi masayarakat tidak paham bahwa kotoran ayam itu adalah sumber pernghasilan. Inilah tugas kami agar bisnis matching ini bisa muncul anatara perusahaan dengan masyarakat,” ungkap Rohani ditemui usai menggelar reses di Rest Area Pasrepan Kecamatan Pasrepan Kabupaten Pasuruan., Sabtu (15/7/2023).


Selain itu Politisi Gerindra ini juga melihat adanya ketidak sesuaian apa yng diharapkan masyarakat dengan apa yang didbuat oleh PemKab Pasuruan. Contohnya Rest Area Pasrepan ini. Meski dibangun dengan biaya APBD yang besar namun ternyata tidak ada yang mengunjungi rest area tersebut, “Wilayah ini menjadi jalur orang ke Bromo lewat Pasuruan selalu lewat sini. Tapi tidak ada yang datang ke sini. Padahal tempat lain seperti Puspo yang diatas sana malah ramai,” ungkap Rohani.

Ini menurutnya bentuk kurang ada sinergi antara kebutuhan publik dengan yang diberikan oleh pemerintah “Jadi tidak singkron ini yang saya gugah ke rekan rekan sebab rata rata desa penyangga wisata itu bagus , daerah Trawas , Pacet itu kan pasti diimbangi dengan desa penyangga wisata yang hidup,” tambahnya

Pasrepan dengan 17 desa dinilai Rohani tidak terlihat potensi yang bagus yang didapat oleh Pasrepan, “Padahal banyak produk unggulan disini misal Duren bisa bagus disini, Mangga juga begitu dan banyak lagi lainnya yang tidak termanfaatkan, jadi butuh sinergisitas komunikasi juga harus cepat , ada inspirasi mau dijadikkan apa desa wisata yang ada ini,” harapnya.

Politisi yang sudah 14 tahu menjadi Anggota Dewan ini mengusulakan perlunya studi banding dengan mendatangi desa wisata lain yang sudah maju . “Saya melihta selama ini yang jadi masalah adalah kemauan untuk memulai.Itulah yang tidak dimiliki oleh desa desa disini. Padahal di tempat lain, di Sidoarjo misalnya mereka memulai dari hal yang kecil dari kolam pancing dan ada rest area. Memang butuh inovasi dan kreatifitas untuk bisa jadi besar,” pungkasnya. nang