Tekan Angka Stunting, Pemdes Penambangan Gelar Rembuk Stunting Desa
SIDOARJO, KANALINDONESIA.COM : Indonesia masih harus bekerja keras untuk menekan tingkat persentase stunting atau anak gagal tumbuh.
Apalagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan angka stunting dapat ditekan menjadi 14 persen pada 2024 mendatang.
Presiden menekankan, anak-anak merupakan penentu masa depan Indonesia. Sehingga jika anak-anak Indonesia tumbuh sehat dan cerdas dapat semakin mudah bersaing dengan generasi penerus dari negara lain.
Sejalan dengan hal itu, Tim Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM), Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, Syaiku, juga mengingatkan masyarakat agar mengatur jarak kelahiran anak dengan proporsional.
“Masyarakat boleh memiliki lebih dari satu anak. Namun, para ibu sebaiknya tidak melahirkan anak setiap tahun. Tujuannya agar pengaturan gizi ibu saat hamil tercukupi dengan baik, begitu pula saat bayi sudah lahir sampai seterusnya,”kata dia. Rabu (12/7/2023).
Untuk itu, guna menekan angka stunting, pemerintah pusat mengadakan program Rencana Aksi Nasional Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN PASTI). Yang diambilkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Dalam momen rembug tersebut, Pemerintah Desa Penambangan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, mengundang sejumlah warga dari tiga dusun, yakni Dusun Penambangan, Dusun Kedungsari dan Dusun Plumpang.
Sementara itu, Kepala Desa Penambangan, Helmy Firmansyah, sangat mendukung kegiatan meminimalisir angka gizi kronis di wilayahnya.
“Stunting merupakan sebuah kondisi gagal pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama. Stunting yang terjadi pada masa kanak-kanak, akan berdampak pada tumbuh kembangnya dan masa depan anak,”ungkapnya.
“Oleh karenanya, sampean semua dibutuhkan partisipasinya untuk bersama-sama memberantas gizi buruk yang ada di desa kita,”pungkasnya. (Irwan_kanalindonesia.com)