Pemenang Lelang RSU Surabaya Timur Dicurigai Hasil Rekayasa, DPRD Surabaya Diminta Panggil Panitia Lelang

SURABAYA KANALINDONESIA.COM – Surabaya Timur ternyata akan dibangun Rumah Sakit (RS) yang dibiayai oleh APBD Kota Surabaya,, nilainya mencapai Rp. 503.574.000.000,00. Pemenangnya bahkan sudah ditentukan yaitu PP dengan penawaran sebesar Rp 494.603.098.000,00 dan telah diumumkan pada tanggal 24 Agustus 2023. Dengan selisih angka penawaran sebesar 17 miliar.
Proses ini ternyata dipertanyakan oleh tokoh Surabaya yang kebetulan Ketua Kosgoro Jatim Yusuf Husni, alasannya dia menengarai adanya permainan dalam penentuan pemenang lelang.
“Lha masak selisihnya sampai 17 miliar rupiah, harusnya ya 1 atau 2 miliar, kita bisa maklum. Ini kan selisihnya jauh. Saya curiga ada yang disembunyikan. Ada permainan dalam penentuan pemenang lelang yaitu PP, ” kata pria yang akrab disapa Cak Ucup ini, Rabu (30/8/2023).
Politisi Golkar ini mengatakan, sebagai warga Kota Surabaya dia menanyakan kepada Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Surabaya. Sebab menurut Informasi yang diterima dan dilihat, proyek pekerjaan dengan pagu anggaran APBD 2023 yang di tampilkan di LPSE Pemerintah Kota Surabaya tersebut ada 2 kontraktor yang lolos untuk memperebutkan proyek besar ini yaitu PP dengan tawaran Rp 494.603.098.000,00 serta peringkat kedua yaitu Waskita Karya yang mengajukan penawaran senilai Rp 476.884.578.000,00.
Yang mencurigakan dan juga perlu mendapat penjelasan adalah penawaran harga Waskita lebih rendah dibandingkan penawaran PP. Tetapi yang di tetapkan sebagai pemenang adalah PP.
“Atas dasar informasi yang dijelaskan dan ditampilkan di LPSE Pemerintah Kota Surabaya, kami mohon penjelasan mengapa pada tender tersebut dalam hal ini PP dinyatakan sebagai pemenang. Padahal harga penawarannya lebih tinggi sebesar Rp 17.718.520.000,00 dibanding Waskita Karya,” lanjut mantan anggota DPRD Surabaya dan DPRD Jatim ini.
“Proyek ini didanai oleh uang yang berasal dari pajak yg kita bayar. Maka kami minta DPRD Kota Surabaya jangan tinggal diam. Harus mencari tahu dengan menggelar hearing agar semuanya transparan. Hingga ada keputusan yang aneh seperti ini. Saya yakin kalau ini tidak muncul di media, masyarakat Surabaya tidak akan tahu ada proyek besar begini, ” ungkap Cak Ucup.
Sebagai catatan, informasi yang muncul menyebutkan ada 73 kontraktor yang mengikuti lelang proyek RS tersebut, namun 71 peserta gugur karena tak memenuhi syarat sesuai Permen PUR dan Permenakes, dan menyisakan 2 peserta yang semuanya BUMN, “Saya menengarai 2 peserta ini lolos karena sudah di siapkan sejak awal. Apalagi saya yakin Pemkot hanya jadi penonton saja untuk proyek ini, ” tanbahnya.
“Tentu pertanyaan ini menjadi penting untuk dijawab dan diberikan penjelasan, mengingat Pemerintah Kota Surabaya harus melaksanakan praktek good governance terkait transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan tender tersebut,” kata Cak Ucup.
Tender tersebut menjadi perhatian utama bagi masyarakat Surabaya. Pasalnya, pembangunan rumah sakit tersebut menjadi akses kesehatan bagi publik. Dengan adanya tender yang sesuai praktek good governance, diharapkan pembangunan rumah sakit mempunyai nilai manfaat yang besar bagi masyarakat Surabaya.
Yusuf Husni berharap DPRD Kota Surabaya harus membuka seterang-terangnya proyek ratusan miliar ini, agar jelas tahapan yang dilakukan hingga diputuskan pemenangnya, “Jika dewan mau menggelar hearing ini, saya siap datang dengan para konsultan yang paham terkait tender agar bisa kita lihat apa yang dilakukan sudah sesuai atau ada permainan. Kalau terbukti ada rekayasa maka harus tender ulang, ” tantangnya.
“Bila perlu aparat penegak hukum atau KPK segera turun tangan untuk mengusut masalah ini,” pinta Yusuf Husni. nang