Gerebek Tempat Ibadah Polresta Sidoarjo, Kades Kajar trengguli : Baru Kali Ini Pak Kapolres Berkunjung Ke Desa Kami
SIDOARJO, KANALINDONEISA.COM: Program Jum’at curhat Polresta Sidoarjo terus berlangsung hingga saat ini. Kegiatan kali ini dilaksanakan hari Kamis, (24/8/2023), di dua lokasi, yakni, Desa Kajar Trengguli dan Desa Gampang Kecamatan Prambon, Kebupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Di Desa Kajar Trengguli, Kapolres mengunjungi sebuah Gereja GPDI Eklesia. Bertatap muka langsung dengan jemaat gereja setempat, sambil membagikan sembako dan memantau jalannya pemeriksaan kesehatan gratis.
Dalam sambutannya, Kapolresta Sidoarjo, Kombes Kusumo Wahyu Bintoro, menyampaikan terimakasih kepada stakeholder setempat dan warga karena sudah bersama-sama jogo Sidoarjo.
“Kaitan dengan kebebasan beribadah, warga negara berhak mendapatkan perlindungan dalam melaksanakan ibadah sesuai kepercayaan masing-masing. Itu sudah diatur dalam undang-undang 1945,”kata dia.
Kapolres juga mengucapkan terimakasih, karena sudah menjaga toleransi dalam beribadah. Berkaitan dengan menjelang Pemilu, kami titip-titip kepada pak Camat, Pak Kades dan Pak Kapolsek jangan sampai terprovokasi. Mari kita ciptakan suasana yang aman, damai dan sejahtera dalam pelaksanaan Pemilu nanti,”lanjutnya.
Terimakasih sudah menjaga Kamtibmas di wilayah. Saya titip kepada pak Kapolsek agar selalu selalu dekat dengan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Desa Kajar Trengguli mengungkapkan kalau selama dirinya menjabat Kepala Desa tiga periode di wilayahnya, baru Pak Kombes Kusumo yang mengunjungi desanya.
“Suatu kehormatan yang luar biasa, baru kali ini ada Kapolres yang berkunjung ke desa kami, selama saya menjabat Kepala desa tiga periode belum pernah ada yang menyempatkan melihat kondisi desa kami,”ujar Kades Heri.
Terlontar dari pendeta Gereja GPDI Eklesia, Timotius Eko, ucapan terimakasih setinggi-tingginya untuk pak Kapolres.
“Terimakasih bapak, telah menyempatkan waktunya untuk hadir di kediaman kami, ini suatu kebanggaan bagi kami dan jemaat,”ujarnya kepada wartawan.
Disinggung soal keluhan, Pendeta Timotius Eko, mengeluhkan soal tempat ibadah yang terlalu kecil, sehingga kalau di gunakan untuk beribadah berdesakan.
“Keluhan lain tidak ada, hanya tempat yang kurang memadai, ukuranya 5 x 7 meter persegi. Sedangkan jemaat kami sekitar ada 50 orang, sementara harus bersabar berdesakan dulu,”pungkasnya. (Irwan_kanalindonesia.com)