Kasus Pencolokan Mata di UPT SDN 236 Gresik, Tim Dokter : Tidak Ditemukan Tanda Kekerasan
GRESIK, KANALINDONESIA.COM : Satreskrim Polres Gresik gelar konferensi pers dugaan kasus penganiayaan terhadap siswa UPT SDN 236 Gresik, Desa Randu Padangan, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Diberitakan sebelumnya, korban SAH (8) mendapatkan kekerasan dari kakak kelasnya, dengan dugaan dicolok matanya menggunakan tusuk bakso, lantaran meminta sejumlah uang tapi tidak dikasih oleh korban.
Dari peristiwa yang terjadi Polisi didesak untuk mengungkap siapa pelaku pencolok mata korban, melalui CCTV sekolah.
Sebanyak 47 saksi, diperiksa oleh penyidik Satreskrim Polres Gresik. Sementara dari hasil uji lab forensik yang dilakukan oleh BIDLABFOR Polda Jatim, DVR yang dilakukan penyitaan oleh penyidik telah dianalisa dengan hasil bahwa DVR tersebut tidak melakukan aktifitas elektronik atau merekam sejak tangga 1 juni 2023, hingga tanggal 18 agustus 2023, hal ini dikuatkan dari data Log File dimana sejak tanggal 1 juni 2023 hingga tanggal 18 Agustus 2023 tidak ada data yang terekam dalam bahasa lain CCTV Tersebut dalam kondisi mati.
Sehingga belum ada keterangan siapa pelaku, pencolok korban SAH.
Pada saat jumpa pers, polisi juga menghadirkan tim dokter, dari beberapa rumah sakit. Perwakilan tim dokter, dr. Bambang Tuhariyanto, Spm, menyampaikan hasil pemeriksaan terhadap korban tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan, hanya saja ada penurunan penglihatan.
“Dari hasil pemeriksaan kami, tidak ditemukan tanda bekas kekerasan, namun ada sedikit penurunan penglihatan, semuanya baik-baik saja,”papar dr. Bambang.
Kepada wartawan, Kapolres Gresik, AKBP Aditya Panji Anom, mengungkapkan hasil pemeriksaan dari beberapa saksi yang dimintai keterangan belum menunjukkan indikasi seorang pelaku.
“Fakta baru yang kami lakukan, pada saat kejadian tidak seorang pun yang melihat peristiwa tersebut, jadi belum ditemukan pelaku, namun, kami akan mengungkap kasus ini hingga tuntas,” pungkas Kapolres. (Irwan_kanalindonesia.com)