Optimalisasi TKD Untuk BUMdes, Kades Bakalan Wringinpitu Sidoarjo Optimis PADes Bakal Naik
SIDOARJO, KANALINDONESIA.COM: Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) belakangan menyerukan agar desa mengoptimalkan Pendapatan Asli Desa (PADes), hal tersebut diperlukan untuk membangun kemandirian fiskal desa, sehingga berbagai program pembangunan dapat berjalan lancar, tanpa mengharapkan dana transfer dari pemerintah pusat.
Seiring arahan dari pemerintah pusat, Kepala Desa Bakalan Wringinpitu, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Nanang, pihaknya berinovasi akan menyulap Tanah Kas Desa (TKD) untuk dijadikan tempat usaha yang akan dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMdes).
Nanang mengatakan lahan seluas 2 hektar tersebut akan dijadikan pasar desa yang di lengkapi dengan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST), dan wahana permainan. Selasa (21/11/2023)
“Site plant nya sudah ada dan areanya pun sudah dilakukan pengurukan,”katanya, saat ditemui di ruangannya.
Dikatakannya,” saya melihat letak TKD tersebut sangat strategis, tidak jauh dari jalan nasional serta berada di nol jalan kabupaten dan di sebelahnya adalah kawasan industri,”lanjutnya.
“Kalau tempatnya nyaman parkirannya luas, dekat dari jalan raya dan tersedia semua kebutuhan masyarakat, insyaAllah pengunjungnya banyak, karena masyarakat jaman sekarang ini maunya instan,”sambungnya.
Nanang berorientasi agar kedepannya Bakalan Wringinpitu menjadi desa mandiri,“Jadi dana transfer dana desa yang ada hanya (berperan sebagai) pemancing agar operasional desa berjalan. Dari peluang itu, diharapkan akan timbul peluang untuk pendapatan baru PADes,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, dia juga menyampaikan desa harus menyadari bahwa penguatan desa tidak bisa dilakukan hanya dengan mengandalkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Pimpinnya perlu berinovasi demi terwujudnya desa mandiri.
“Ketika pemerintah daerah kesulitan memenuhi harapan pemdes (dalam hal program pembangunan), kemandirian fiskal pemerintah desa diharapkan dapat menjadi solusi alternatif,” tandas Nanang.
Pada kesempatan itu pula, pihaknya menyampaikan bahwa idenya muncul oleh sejumlah praktik sukses pemerintah desa yang telah mampu mengantongi PADes dengan jumlah yang besar melalui pemanfaatan berbagai potensi yang dimiliki, untuk mendongkrak Pendapatan Asli Desa.