MADIUN, KANALINDONESIA.COM: Sebanyak 23 Warga Desa Kranggan kecamatan Geger Kabupaten Madiun yang masuk sebagai keluarga rawan stunting menerima bantuan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S). Bantuan berasal dari Kementerian PUPR yang dikoordinasi oleh pemerintah desa Kranggan. Warga yang menerima bantuan tersebut berasal dari 13 RT dan 3 dusun dengan nilai bantuan sebesar Rp. 350.000.000,00 (Tiga Ratus Lima Puluh Juta Rupiah).

Puguh Subiono, kepala desa Kranggan mengatakan, pengerjaan proyek Sanimas SPALD-S dimulai bulan September sampai November 2023 ini, selesai tepat waktu. Sesuai dengan target perencanaan dari Kementerian PUPR. Dengan adanya bantuan ini, kata Puguh kedepan masyarakat desa Kranggan dapat terlayani oleh sanitasi mandiri. Sehingga tercipta masyarakat yang sehat dan ODF (open defication free) atau bebas dari buang air besar sembarangan. Serta dapat menurunkan angka stunting.

“Kenapa kami pilih warga rawan stunting untuk menerima bantuan program Sanimas SPALD-S dari PUPR ini, karena harapannya masyarakat desa Kranggan dapat terlayani oleh sanitasi mandiri. Jadi lebih bersih dan sehat agar bisa menurunkan angka stunting”, terang Puguh, Senin 06/11/2023.

Warganya mengaku senang dengan diberikannya bantuan berupa pembangunan jamban layak yang semua pengelolaanya dilakukan oleh Kelompok Masyarakat Pengelola (KMP) Desa Kranggan. Program Sanitasi Berbasis Masyarakat ini diharapkan memberikan manfaat dan benar benar dapat meningkatkan perilaku hidup bersih warga Desa Kranggan, tutup Puguh.
(Arif_Kanalindonesia)