Terjebak di Kawasan Taka Dangka KM Maxam 5 Menunggu Proses Evakuasi

- Editor

Selasa, 16 Januari 2024 - 22:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SELAYAR, KANALINDONESIA.COM: Musibah laka laut menimpa kapal motor (KM) Maxam 05. Kapal asal Bali tujuan Kota Palu tersebut, kandas dan mengalami kerusakan peralatan navigasi saat melintasi perairan pesisir sebelah barat, Pulau Latondu Kecil, Kecamatan Takabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa(16/01/2024).

Kapal Motor Maxam 05, kandas usai diterjang gelombang pasang air laut. Kendati demikian, sebelas orang anak buah kapal dinyatakan selamat.

Update informasi terbaru menyebut, kapal bantuan dari Bali yang rencananya akan melakukan proses evakuasi, telah tiba di perairan Latondu, namun hingga kini belum bisa masuk dan bersandar.

Camat Takabonerate, Andi Caco Amras membenarkan musibah laka laut yang dialami oleh kapal motor kolekting pengumpul hasil perikanan bermuatan logistik dan pengangkut ikan ke kapal pencari asal Bali itu.

Kapal yang dinakhodai lelaki Supaham itu, karam, usai terseret arus gelombang laut ke kawasan Taka Dangka di pesisir sebelah barat Latondu Kecil.

Kronologis karamnya KM. Maxam 5 bermula dari troublenya alat navigasi (gps) selama kurang lebih tiga jam.

Baca Juga :  Usai Vonis Bebas Terdakwa Kasus Pembunuhan, PN Surabaya Dapat Kiriman Karangan Bunga "Atas Matinya Keadilan"

Pasca kejadian, aparat gabungan resor Latondu, MMP Passiana yang didampingi aparat pemerintah desa serta warga masyarakat, langsung turun dan mendekat ke tempat kejadian peristiwa (TKP).

Andi Caco Amras menjelaskan, hingga saat ini, kapal masih kandas bahkan belum bisa keluar dari kawasan karang tempatnya terjebak dengan kondisi miring dan terus dihantam gelombang.

Kendati begitu, kondisi kapal tetap stabil dan sama sekali tidak mengalami kebocoran.

Pemantauan tetap dilakukan resor Latondu melalui telefon dan observer di atas kapal, pungkas A. Caco Amras. (Fadly Syarif_kanalindonesia.com)

Berita Terkait

Masuk ke Rumah Warga, Damkarmat Selayar Sigap Amankan Bengkarung
Mantapkan Persiapan Kedatangan Mensos RI, Dinsos Selayar Kunjungi Bontosikuyu
Atap Bangunan Rumah Warga Disapu Angin Kencang, Dinsos Selayar Gercep Salurkan Bantuan
Lima Jam Terombang Ambing di Perairan Sebelah Timur Pelabuhan Pamatata, Dua Crew Kapal Nur Muafiq, Berhasil Diselamatkan
Ular 4 Meter Diamankan Posko Damkar dan Penyelamatan Kecamatan Bontomate’ne
Kemas Kegiatan Monev Dampak Bencana Gempa, Wabup Selayar Agendakan Kunker Lintas OPD
Longsor Bone Bolango, 6 Orang Meninggal 26 Dinyatakan Hilang
Dihantui Rasa Takut dan Khawatir Diterjang Gelombang, 16 Kepala Keluarga di Desa Kalao Toa Pindah ke Perbukitan

Berita Terkait

Selasa, 23 Juli 2024 - 23:43 WIB

Masuk ke Rumah Warga, Damkarmat Selayar Sigap Amankan Bengkarung

Selasa, 23 Juli 2024 - 22:17 WIB

Mantapkan Persiapan Kedatangan Mensos RI, Dinsos Selayar Kunjungi Bontosikuyu

Selasa, 23 Juli 2024 - 11:32 WIB

Atap Bangunan Rumah Warga Disapu Angin Kencang, Dinsos Selayar Gercep Salurkan Bantuan

Selasa, 23 Juli 2024 - 09:15 WIB

Lima Jam Terombang Ambing di Perairan Sebelah Timur Pelabuhan Pamatata, Dua Crew Kapal Nur Muafiq, Berhasil Diselamatkan

Senin, 8 Juli 2024 - 16:01 WIB

Ular 4 Meter Diamankan Posko Damkar dan Penyelamatan Kecamatan Bontomate’ne

Senin, 8 Juli 2024 - 12:23 WIB

Kemas Kegiatan Monev Dampak Bencana Gempa, Wabup Selayar Agendakan Kunker Lintas OPD

Minggu, 7 Juli 2024 - 21:00 WIB

Longsor Bone Bolango, 6 Orang Meninggal 26 Dinyatakan Hilang

Minggu, 7 Juli 2024 - 15:54 WIB

Dihantui Rasa Takut dan Khawatir Diterjang Gelombang, 16 Kepala Keluarga di Desa Kalao Toa Pindah ke Perbukitan

KANAL TERKINI