BANGKALAN, KANALINDONESIA.COM: Puluhan anak muda yang tergabung dalam Pemuda Lerpak Desa Lerpak, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan, Jatim menggelar unjukrasa di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangkalan. Mereka mengecam tindakan oknum KPU Bangkalan yang diduga melakukan intervensi dan cawe – cawe atas proses demokrasi yang terkait dengan rekruitmen petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Desa Lerpak.

“KPU Bangkalan jangan jadi germo dan agen pelacur suara Pemilu 2024. Karena telah terjebak melakukan transaksi dengan beberapa calon legislatif. Apalagi KPU Bangkalan merupakan bagian dari penyelenggara Pemilu 2024, ” ucap korlap unjuk rasa, Munawir dengan suara lantang saat berorasi di depan KPU Bangkalan, Selasa, (9/1/2024)

Disamping menumpahkan unek- uneknya, lebih lanjut Munawir menyampaikan bahwa kehadirannya ke KPU Bangkalan, juga untuk mengusulkan agar KPU Bangkalan mengganti (mencopot) Ketua PPS Desa Lerpak. Karena sudah dinilai melanggar kode etik yang telah ditentukan sebagaimana disampaikan oleh Ketua Bawaslu Bangkalan.

“Ini aneh, sudah nyata- nyata Ketua PPS Desa Lerpak dinyatakan bersalah oleh Bawaslu Bangkalan. Tetapi kok KPU Bangkalan belum mengambil keputusan, ” ucap Musawir dengan nada bertanya.

Sementara itu, Ketua KPU Bangkalan, Zainal Arifin saat dikonfirmasi awak media usai menggelar audiensi dengan beberapa perwakilan pengunjuk rasa. Mengatakan bahwa pihaknya ( KPU Bangkalan) sudah memberi sanksi kepada Ketua PPS Desa Lerpak seperti rekomendasi dari Bawaslu Bangkalan.

Masalah tudingan KPU Bangkalan tengah bermain mata dengan para calon legislatif ( Caleg) dan partai politik (Parpol). Zainal Arifin membantah keras tudingan tersebut dan mengatakan itu tidak benar.

“Itu tidak benar, kami tidak pernah bermain mata dengan pihak manapun, baik itu Caleg maupun Parpol. Saya jamin itu tidak ada,” pungkasnya. (sumaryanto_kanalindonesia.com).