NGAWI, KANALINDONESIA.COM: Banyaknya video dukungan Capres-Cawapres Prabowo-Gibran yang dilakukan oleh kepala desa dan perangkat desa di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur yang diduga diintimidasi oleh oknum kepolisian, membuat Tim Pemenangan Daerah Ganjar-Mahfud turun langsung dengan menerjunkan tim advokasi dan melaporkan dugaan intimidasi tersebut ke Bawaslu.
Video dukungan Capres-Cawapres Pasangan nomor urut 2 yang dilakukan oleh puluhan kepala desa dan perangkat desa di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, yang menyatakan mendukung Prabowo-Gibran menang satu putaran pada Pilpres 2024 tersebut viral di media sosial dalam beberapa hari ini, menjelang pemungutan suara 14 Februari.
Setelah ditelusuri, pembuatan video dukungan Capres-Cawapres deklrasi dukungan itu diduga diintimidasi atau pemaksaan yang dilakuan oleh oknum kepolisian.
Hal itu disampaikan Budi Sulistiono, wakil ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Jawa Timur Ganjar-Mahfud usai memberangkatkan acara jalan sehat bersama Mbah Kung di alun-alun Merdeka Kota Ngawi, yang juga dihadiri Walikota Surabaya Eri Cahyadi, pengurus DPP PDIP Jawa Timur serta sejumlah Caleg.
Menurut Budi Sulistiono mantan Bupati Ngawi dua periode yang juga Caleg DPR RI Jatim 7 ini,” saya sebagai wakil ketua TPD Jawa Timur Ganjar-Mahfud sudah mengindikasikan dan melihat ada intervensi atau ada pemaksaan kepada kepala desa dan perangkat desa. Saat ini, laporan itu sudah masuk di Bawaslu dan akan kita kawal, karena dirinya yakin pemaksaan dilakukan oleh oknum kepolisian dengan bukti rekaman dan pengaduan sudah ada yang akan kita ungkap,”ucapnya.
DPD PDIP Jawa Timur sudah memerintahkan tim advokasi TPD Ganjar-Mafhud ke Kabupaten Ngawi untuk mengawal dugaan intimidasi karena itu sudah melanggar etika dan norma-norma kesantunan.
“Diharapkan, dengan kasus itu sudah tidak ada lagi intervensi-intervesi kepada kepala desa dan perangkat desa lainnya,”pungkasnya. (rizal)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT