GRESIK, KANALINDONESIA.COM: 37 lapak yang berdiri diatas Tanah Negara (TN), tepatnya di tengah jalan bercabang di depan terminal Menganti Kecamatan Menganti, Gresik akan di relokasi.

Keberadaan bangunan liar (Bangli) di tengah jalan tersebut dinilai mengganggu pengguna jalan, diantaranya menjadi penyebab kemacetan.

Oleh sebab itu, agar jalan provinsi tersebut terbebas dari macet, sejumlah bangunan liar itu akan direlokasi ke dalam terminal. Pekan depan Pemerintah Kabupaten Gresik akan mengembalikan fungsi area tersebut sebagai alun-alun Kecamatan Menganti.

Pada Kamis siang (29/2/2024) Camat Menganti, Hendriawan Susilo mengajak berdialog dengan sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) setempat. Kaitan dengan rencana relokasi tersebut.

“Saat ini kami sedang melakukan pendekatan kepada sejumlah pedagang kaki lima yang ada di area ini, rencananya akan kami undang ke pendopo Kecamatan untuk berdialog kaitan dengan relokasi ini,” kata dia.

Dari pada, lanjut Camat,” yang menertibkan dari Dinas PU, lebih baik kita duduk bersama untuk mencapai mufakat, artinya simbiosis mutualisme itu dapat diterapkan atau tidak ada yang dirugikan,” lanjutnya.

“Mengenai teknis pengelompokan pedagang, kami akan klasifikasikan berderet berjajar ke selatan, yang jual nasi berkumpul sesama penjual nasi, begitu juga pedagang buah, dan warung kopi juga berkumpul sesama penjual kopi,” beber Camat.

Disinggung soal sampah, pihaknya menyampaikan,” untuk teknis pengambilan sampah kami serahkan ke pengelola area PKL. Kami sudah siapkan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Desa Gading Watu, kendaraan dump truk pengangkutannya juga sudah kita siapkan. Tinggal tunggu hasil musyawarah nanti, dan realisasi,”pungkas Camat. (Irwan_kanalindonesia.com)