DPRD Jatim Minta Pemprov Perbanyak Titik Operasi Pasar dan Lakukan Sosialisasi secara Massive

ANANG 27 Feb 2024 Daerah, KANAL JATIM, KANAL SURABAYA 2 views
DPRD Jatim Minta Pemprov Perbanyak Titik Operasi Pasar dan Lakukan Sosialisasi secara Massive

SURABAYA KANALINDONESIA.COM – Anggota DPRD Jawa Timur M Mahdi mendesak Pemprov Jatim memperbanyak kebijakan operasi pasar. Harapannya langkah ini sebagai upaya membantu masyarakat yang mulai khawatir harga beras makin tak terkendali. Saat ini saja kata Mahdi harga beras di pasar tradisional Surabaya sudah mencapai 18.000 sampai 19.000 rupiah per Kilogram. Sementara kemampuan masyarakat membeli beras terbatas. Dengan menambah titik-titik operasi pasar, masyarakat akan mudah mendapatkan beras murah.

“Saat ini ibu-ibu sudah mulai khawatir kalau harga beras makin melambung. Imbauan kita kepada Pemprov harus ada operasi pasar secara massif, karena banyak warga yang mengeluhkan harga beras,” katanya pada Selasa (27/2/2024).


Politisi yang akan maju pada Pilbub Probolinggo ini mendesak agar operasi pasar digelar di 38 kabupaten/kota di Jatim. Selama ini, menurut dia, kebijakan tersebut dinilai masih belum merata, sehingga tidak banyak dirasakan masyarakat. “Saya kira harus operasi pasar menyeluruh di 38 kabupaten/kota di Jatim,” tambahnya.


Sementara itu Anggota DPRD Jatim dari Fraksi PKS Lilik Hendrawati saat ditanya terkait harga beras yang makin melambung mengaku operasi pasar haruslah dilakukan dengan diikuti sosialisasi yang masif agar masyarakat tahu adanya operasi pasar ini.

Lilik melihat selama ini sosialisasi yang diberikan Pemprov saat operasi pasar kurang Massive. “Saya tidak mendengar terlalu banyak dan Cuma satu di Surabaya. Ada tetapi yang tahu siapa, berapa banyak masyarakat dibawah yang tahu dan menyimak,” tambahnya.


Dia berharap agar ketika memasuki musim panen bulan depan, stok beras di Jatim kembali normal dan harganya bisa melandai.
“Selain operasi pasar saya tidak tahu apakah pemerintah Jatim menyimpan beras dalam bentuk padi, apakah tersedia dalam kebutuhan masyarakat perlu didengarkan dan didatangkan impor. Perlu menjadi pilihan terakhir,” tambahnya.

“Bagaimanapun beras harus ada karena merupakan makanan pokok. Kalau melihat kondisi seperti ini panen raya sangat baik. Nang