Longsor Tana Toraja, 14 Orang Meninggal dunia

- Editor

Minggu, 14 April 2024 - 16:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TANA TORAJA, KANALINDONESIA.COM: Sebanyak 14 orang meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor di Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan. Peristiwa tanah longsor tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi pada wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil pada Sabtu (13/4) pukul 22.30 WITA.

Lokasi kejadian tanah longsor berada di dua titik yaitu Desa Lembang Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan dan Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale.

Berdasarkan laporan yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Minggu (14/4), rincian korban jiwa dalam peristiwa ini antara lain di Kecamatan Makale Selatan terdapat tiga warga meninggal dan satu orang dilaporkan hilang, sementara itu di Kecamatan Makale 11 orang meninggal dan dua orang luka-luka.

Laporan hasil kaji cepat sementara mencatat kerugian materil yang disebabkan oleh longsor ini antara lain tiga unit rumah di Kecamatan Makale dan satu unit rumah di Kecamatan Makale Selatan tertimbun material longsor.

Hingga saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja bekerja sama dengan tim pencarian dan pertolongan masih melakukan upaya pencarian terhadap warga yang dilaporkan hilang. Tim reaksi cepat BPBD Tana Toraja juga melaksanakan asesmen serta melakukan upaya penanganan darurat.

Baca Juga :  Kajati Jatim Kecewa Hakim Vonis Bebas Anak Politikus PKB

Adapun dalam upaya penanganan darurat ini tim gabungan menghadapi kendala antara lain kondisi cuaca yang masih sering turun hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, medan yang sulit karena berada di daerah dataran tinggi hingga kurangnya penerangan pada malam hari. Adanya titik longsor di beberapa titik sepanjang jalan menuju Kecamatan Makale mengakibatkan jalan sulit dilalui kendaraan sehingga tim penanganan darur

  • at harus berjalan kaki untuk mencapai lokasi.

    Kebutuhan mendesak tim gabungan hingga saat ini adalah alat berat untuk membuka akses jalan serta unit ambulance untuk mengevakuasi korban.

  • Berita Terkait

    Masuk ke Rumah Warga, Damkarmat Selayar Sigap Amankan Bengkarung
    Mantapkan Persiapan Kedatangan Mensos RI, Dinsos Selayar Kunjungi Bontosikuyu
    Atap Bangunan Rumah Warga Disapu Angin Kencang, Dinsos Selayar Gercep Salurkan Bantuan
    Lima Jam Terombang Ambing di Perairan Sebelah Timur Pelabuhan Pamatata, Dua Crew Kapal Nur Muafiq, Berhasil Diselamatkan
    Ular 4 Meter Diamankan Posko Damkar dan Penyelamatan Kecamatan Bontomate’ne
    Kemas Kegiatan Monev Dampak Bencana Gempa, Wabup Selayar Agendakan Kunker Lintas OPD
    Longsor Bone Bolango, 6 Orang Meninggal 26 Dinyatakan Hilang
    Dihantui Rasa Takut dan Khawatir Diterjang Gelombang, 16 Kepala Keluarga di Desa Kalao Toa Pindah ke Perbukitan

    Berita Terkait

    Selasa, 23 Juli 2024 - 23:43 WIB

    Masuk ke Rumah Warga, Damkarmat Selayar Sigap Amankan Bengkarung

    Selasa, 23 Juli 2024 - 22:17 WIB

    Mantapkan Persiapan Kedatangan Mensos RI, Dinsos Selayar Kunjungi Bontosikuyu

    Selasa, 23 Juli 2024 - 11:32 WIB

    Atap Bangunan Rumah Warga Disapu Angin Kencang, Dinsos Selayar Gercep Salurkan Bantuan

    Selasa, 23 Juli 2024 - 09:15 WIB

    Lima Jam Terombang Ambing di Perairan Sebelah Timur Pelabuhan Pamatata, Dua Crew Kapal Nur Muafiq, Berhasil Diselamatkan

    Senin, 8 Juli 2024 - 16:01 WIB

    Ular 4 Meter Diamankan Posko Damkar dan Penyelamatan Kecamatan Bontomate’ne

    Senin, 8 Juli 2024 - 12:23 WIB

    Kemas Kegiatan Monev Dampak Bencana Gempa, Wabup Selayar Agendakan Kunker Lintas OPD

    Minggu, 7 Juli 2024 - 21:00 WIB

    Longsor Bone Bolango, 6 Orang Meninggal 26 Dinyatakan Hilang

    Minggu, 7 Juli 2024 - 15:54 WIB

    Dihantui Rasa Takut dan Khawatir Diterjang Gelombang, 16 Kepala Keluarga di Desa Kalao Toa Pindah ke Perbukitan

    KANAL TERKINI