Kisah Kakek Tukang Tambal Naik Haji Bersama Istri

ARSO 24 Mei 2024 KANAL FEATURED
Kisah Kakek Tukang Tambal Naik Haji Bersama Istri

PAMEKASAN, KANALINDONESIA.COM: Kisah Mohamad Saeid (78) seorang tukang tambal ban warga Dusun Ngaporan, Kelurahan Kowel, Pamekasan, Madura, akhirnya bisa berangkat ke tanah suci bersama sang istri. Kakek Saeid kesehariannya adalah menjadi tukang tambal ban di pinggir Jalan Raya Pasar Tradisional Blumbungan. Kakek ini bisa berangkat ke tanah suci tahun ini berkat menabung selama 57 tahun, dirinya menabung sejak baru keluar dari sekolah dasar.

Kakek Saeid sejak awal bersama Hanima (68) sang istri sudah memiliki keinginan untuk menunaikan rukun islam yang ke lima. Berkat ketekunan dan kesabarannya, ia berdua menabung dari hasil bekeja menjadi tukang tambal ban.

Kakek Saeid tukang tambal ban ini mengaku, bahwa dirinya menabung untuk mendaftar berangkat haji sejak tahun 1967, ia mulai mengumpulkan uang sedikit demi sedikit mulai dari 5.000 rupiah hingga 25.000 rupiah setiap harinya.

“Uang itu murni tabungan saya sendiri dari hasil tambal ban. Saya di tahun 2011 lalu mendaftar dan Alhamdulillah tahun ini saya berangkat ke tanah suci,” ucap kakek Saeid.

Menurutnya, uang yang dikumpulkan setiap harinya tak hanya dari hasil bekerja jadi tukang tambal ban melainkan juga dari hasil sang istri berjualan kopi di pasar Tradisional Blumbungan Pamekasan.

“Sedikit juga tabungan dari istri saya yang jualan kopi di pasar. Kadang nabung 10 ribu kadang 20 ribu setiap hari,” terang Kakek Saeid.

Sementara itu, Hanimah (68) istri dari Kakek Saeid mengungkapkan dirinya sangat bersyukur setelah sekian puluh tahun menabung, penantian mereka berdua untuk berangkat ke tanah suci bisa terwujud tahun ini.

Kakek Saeid sejak awal memang bersama Hanimah (68) sang istri sudah keinginan untuk menunaikan rukun islam yang ke lima. Namun berkat ketekunan dan kesabarannya, ia berdua menabung dari hasil profisinya menjadi tukang tambal ban.

“Saya sangat bersyukur dan bahagia, mungkin ini berkat doa kami dan sekeluarga tahun ini bisa berangkat haji,” ucap Hanimah, istri tukang tamban.

Meski persiapan pemberangkatan haji tinggal menghitung hari, namun sepasang suami istri ini masih semangat dan tekun untuk bekerja sebagaimana kesehariannya. Sang kakek masih tetap menjadi tukang tambal ban, sedangkan Hanima istrinya masih berjualan kopi di Pasar Tradisional Blumbungan.

Namun keluarga kakek Saeid saat ini tengah mempersiapkan peralatan hingga perlengakapan untuk menjadi bekal yang akan di bawa ke tanah suci, mulai dari kain ihrom, dokumen serta peralatan lainnya.

Kakek Saeid bersama istrinya Hanimah direncanakan akan berangkat pada 2 Juni 2024 mendatang, melalui embarkasi haji Sukolilo Surabaya Jawa timur.

Luk-A.