Biar yang Suka Bolos Tidak hanya Bisa Titip Tanda Tangan, Anggota DPRD Jatim ini Usul absen dengan Finger Print atau Scan Wajah

SURABAYA KANALINDONESIA.COM – Anggota DPRD Jatim dari dapil Tuban Bojonegoro Fredy Poernomo mengusulkan agar tingkat kehadiran anggota DPRD Jatim dalam Hearing Komisi, rapat Badan- Badan dan Sidang Paripurna jumlah kehadiran sesuai fisik anggota yang datang mengusulkan agar DPRD Jatim menggunakan alat deteksi fisik seperti Finger Print atau Face Recognition yaitu sebuah teknologi yang bisa mengidentifikasi ataupun mengkonfirmasi identitas seseorang menggunakan wajah mereka yang biasanya digunakan untuk beberapa teknologi termasuk absensi dengan metode scan wajah.
“Sekarang banyak teknologi absen ya, seperti scan wajah. Sehingga kehadiran benar benar sesuai fisik bukan tanda tangan yang bisa diwakili ( dipalsu),” kata Fredy dikonfirmasi, Senin (30/9/2024).
Politisi Golkar ini beralasan dengan memperbaiki metode tingkat kehadiran ini, kinerja Anggota DPRD Jatim makin tertib dan secara citra bisa dipertanggung jawabkan.
Begitu juga dengan pakaian. Fredy menilai Paripurna DPRD Jatim yang diselenggarakan Senin (30/9/2024) adalah terobosan yang bagus, “Busana atau pakian yang digunakan PSL tanpa Kopiah dan tanpa dasi. Saya juga mengusulkan kepada Pansus Tatib, mohon pakian dinas PSH, PDH & PSR ditiadakan, kecuali yg dipertahankan pakian/busana PSL, PKJ & BATIK, ” usulnya.
Batik ini sekalian untuk menggairahkan citra UKM Batik di masing-masing Dapil, agar kearifan lokal khas Batik yang ada di Dapil masing bisa bertahan hidup, “Itung-itung membantu mempromosikan Batik khas daerah maing-masing,” katanya seraya berharap Batik Tidak hanya dipakai hari Jum’at saja. Nang