Kata Ahli Soal Cara Kerja LEWS Alat Pemantau Pergerakan Tanah yang Dipasang di Ponorogo

ARSO 11 Sep 2024 KANAL PONOROGO
Kata Ahli Soal Cara Kerja LEWS Alat Pemantau Pergerakan Tanah yang Dipasang di Ponorogo

Iyan Mulyana, tim ahli Badan Geologi PVMBG.

PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Ponorogo telah dipasang enam  landslide early warning system (LEWS) atau yang akrab disebut alat pemantau pergerakan tanah yang berasal dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bekerjasama dengan BPBD.

Enam Landslide Early Warning System (LEWS) tersebut diletakan di titik rawan longsor dan tanah retak yang berpotensi berdampak besar pada masyarakat sekitar di wilayah Ponorogo.

Titik-titik yang dimaksud berlokasi di Desa Bekiring Kecamatan Pulung satu, Desa Sriti Kecamatan Sawoo 2, Desa Tempuran 2 titik,  dan Desa Tugurejo satu titik. Pemasangan alat ini dilakukan sebagai langkah mitigasi untuk memantau potensi terjadinya bencana longsor yang bisa mengancam keselamatan warga.

Iyan Mulyana, Tim Ahli Badan Geologi PVMBG menjelaskan cara kerja alat deteksi dini tanah retak dan longsor tersebut. menurutnya, alat itu akan memiliki 2 sensor.

“Sensor yang dipasang dalam alat ini ada 2, berupa sensor curah hujan dan extensometer yang mendeteksi pergerakan tanah. Jika pergerakan melebihi ambang batas yang ditetapkan, alarm atau sirine otomatis akan berbunyi,”ucapnya Rabu (11/9/2024).

Nantinya, alat tersebut akan melaporkan data secara online selama 24 jam usai dipasang dan dapat diakses melalui laman https://vsi.esdm.go.id/portalmbg/ .

Iyan menambahkan, pihaknya memilih titik tersebut didasarkan pada survey yang telah dilakukan pada beberapa bulan lalu.

“Ini ambilnya dari survey bulan juni lalu, akhirnya ada beberapa titik yang rawan terjadi itu (tanah longosor dan retak, red). Nah, kami memilih 6 titik tersebut berdasar tingkat resiko dan ancaman terhadap masyarakat, mana yang lebih tinggi itu yang kami prioritaskan,”tutupnya. (Dicky Bagus)