PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ponorogo rupanya telah selesai melakukan pemantauan indeks kualitas udara (IKU) yang diambil dari 4 titik sampel yang tersebar mewakili beberapa kategori kawasan.

Menggunakan metode passive sampler, polutan udara yang dideteksi adalah Sulfur Dioksida (SO₂) dan Nitrogen Dioksida (NO₂).

Mengacu pada data yang dirilis Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ponorogo pada tahun 2023, kualitas udara di Kabupaten Ponorogo berada pada angka 92,24 persen atau masuk dalam kategori sangat baik.

Dedi Restiawan, Analis Lingkungan DLH Ponorogo mengatakan bahwa kategori kawasan yang diambil sampelnya meliputi kawasan pemukiman, industri, perkantoran, dan kawasan transportasi.

“Uji ini merupakan program dari kementrian KLHK yang bersifat nasional, ada 4 titik pengambilan sampel yang mewakili area perkantoran, industri, transportasi, dan pemukiman,”ucapnya Rabu (4/9/2024).

Empat titik sampel yang dimaksud adalah Terminal Seloaji untuk kawasan transportasi, Area CV. Pinus Jaya untuk kawasan Industri, Perumahan Singosaren untuk kawasan pemukiman, dan area Pendopo Agung untuk kawasan perkantoran.

Dedi menambahkan, program pengujian kualitas udara tersebut dilakukan minimal 2 kali dalam setahun.

“Minimal 2 kali setahun dan saat ini sudah selesai tahap pertama, Kami hanya melakukan pemasangan dan pelepasan alat, pemaparan alat dilakukan selama 2 minggu dan nanti akan diuji di laboratorium untuk mengetahui kandungan SO₂  dan NO₂,”lanjutnya.

Hasilnya, pada tahap pertama indeks kualitas udara Ponorogo menunjukan peningkatan yang cukup tinggi dan tergolong sangat baik.

“Tahap pertama ini indeksnya sekitar 94 lebih sekian persen, dan tentu tergolong sangat baik,”pungkasnya. (Imam_kanalindonesia.com)