Ahmad Syaikhu Optimis Cirebon Jadi Kunci Kemenangan di Pilgub Jabar 2024

Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Ahmad Syaikhu.
CIREBON, KANALINDONESIA.COM – Calon Gubernur Jawa Barat, Ahmad Syaikhu, mendapat sambutan hangat dari para tokoh perempuan di Kota Cirebon saat melakukan kunjungan beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan tersebut, Syaikhu mengungkapkan keyakinannya bahwa Cirebon akan menjadi daerah kunci dalam memenangkan Pilgub Jawa Barat 2024.
“Kami berharap Cirebon bisa menjadi lumbung suara bagi pasangan ASIH. Lima tahun lalu, mungkin sosialisasi belum maksimal, tetapi kali ini saya optimis bisa meraih minimal 50 persen suara,” ungkap Syaikhu.
Sebagai putra asli Cirebon, Syaikhu mengaku timnya sudah bekerja keras untuk memperkuat dukungan, termasuk memobilisasi alumni dari sekolah-sekolah yang pernah ia tempuh di Cirebon. “Dengan dukungan kuat dari rekan-rekan lama dan para tokoh masyarakat, saya yakin Cirebon akan menjadi salah satu pilar kemenangan kami,” lanjutnya.
Selain membahas strategi pemenangan, Syaikhu juga menyentuh isu-isu penting yang dihadapi masyarakat Cirebon, seperti transportasi dan lapangan kerja. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah provinsi dan pengusaha angkutan lokal sangat diperlukan untuk mengatasi masalah transportasi di wilayah tersebut.
“Angkutan umum, seperti angkot, bisa dimanfaatkan untuk layanan antar jemput sekolah tanpa harus menyediakan mobil khusus. Ini juga akan membantu sopir angkot yang saat ini sepi penumpang karena persaingan dengan transportasi online,” jelasnya.
Dalam hal peningkatan ekonomi, Syaikhu berkomitmen untuk menciptakan 3 juta lapangan kerja di Jawa Barat, termasuk di Cirebon. Ia menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi digital oleh generasi muda untuk mendukung perekonomian daerah.
“Pelatihan digital marketing perlu diperbanyak, sehingga anak-anak muda bisa memanfaatkan gadget mereka untuk hal yang produktif, bukan hanya sekadar menghabiskan kuota,” tambahnya.
Tak hanya fokus pada ekonomi, Syaikhu juga berjanji akan mengangkat sektor pariwisata dan kebudayaan di Cirebon. Ia berencana untuk merevitalisasi situs-situs sejarah yang kurang diperhatikan dan menghidupkan kembali acara-acara budaya.
“Revitalisasi situs budaya Cirebon harus dilakukan, namun tidak hanya dari segi fisik. Kita juga harus menghidupkan tempat-tempat tersebut dengan acara-acara besar, baik di tingkat provinsi maupun kota, agar tidak sepi dan dapat menjadi daya tarik wisata,” tutup Syaikhu.















