Debat Kesatu Pilgub Jatim, Luluk Lukman dan Risma Gus Hans Kompak Kuliti Kinerja Khofifah Emil Saat Menjabat

ANANG 19 Okt 2024 KANAL JATIM, KANAL SURABAYA
Debat Kesatu Pilgub Jatim, Luluk Lukman dan Risma Gus Hans Kompak Kuliti Kinerja Khofifah Emil Saat Menjabat

SURABAYA KANALINDONESIA.COM – Tiga Palson Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim 2024, melakukan debat terbuka dengan masing masing calon menyampaikan pikiran dan pandangannya terhadap Jatim ke depan .
Dua Palson yaitu Paslon nomor urut 1 Luluk Lukman dan Paslon urut 3 Risma Gus Hans seakan kompak menguliti kinerja Palson 2 Khofiah-Emil, atas kebijakan mereka. Saat memimpin Jawa Timur.

Saat membahas topik soal Madura misalnya , Luluk mempertanyakan kebijakan terhadap Madura yang dinilai belum menyentuh kesejahteraan masyarakat dipulau garam ini.

“Ada pesan dari warga Madura. Mereka menyampaikan Madura itu masih masuk wilayah Jatim gak sih Ibu. Tapi kenapa kok masih dikiwo, masih termarjinalkan,” tanya Luluk disesi tanya jawab debat ke satu Pilgub Jatim 2024, di Graha Unesa, Jum’at (18/10/2024)


Luluk bahkan menuding Khofifah gagal menjadikan Suramadu sebagai jembatan ekonomi. “Jembatan suramadu baru sebatas jembatan rakyat belum jadi jembatan ekonomi,” kata Luluk pedas .

Padahal menurut Luluk Madura memiliki sejumlah kelebihan yang dinilainya tidak tersentuh kebijakan Khofifah Emil saat menjabat, “Penting untuk memastikan masalah hilirisasi , pertanian peternakan, dan perikanan bisa dongkrak didorong untuk kesejahteraan Madura. Disana ada garam kenapa tidak didukung mereka membuat garam NACL 97 agar bisa diserap oleh industri dan tidak perlu lagi impor garam. Ekosistem pertanian, disana dulu tempatnya jagung , tapi kita impor jagung,” ungkapnya.

Serangan yang sama juga dilakukan Risma saat menimpali Khofifah, menuding masalah infrastruktur di Madura yang dilihatnya kurang baik, salah satunya masalah air, “Beberapa titik yang saya kunjungi semua kekurangan air, jangankan untuk pertanian, untuk kebutuhan sehari hari saja tidak ada,” ucap mantan Mensos ini.

Risma bahkan juga sepikiran dengan Luluk, yang menilai Khofifah Emil tidak memaksimalkan potensi garam dan pertanian di Madura, “Tadi benar yang disampaikan bu Luluk, disana ada garam kenapa tidak diubah jadi garam industri. Ada masalah tembakau, kenapa tidak kita tingkatkan untuk hidup mereka lebih sejahtera, lalu soal banyak pekerja migran ilegal yg bermasalah,” cecarnya

.
Menjawab serangan terkait kebijakan di Madura saat menjabat Gubernur Jatim, Khofifah lantas menyampaikan capaian dan kinerjanya yang sudah membuat program untuk memuliakan warga Madura,

“Kami sudah melalukan pembangunan pelabuhan jangkar untuk memuliakan masyarakat Madura kepulauan. Memang ada di Situbondo, namun kapal-kapal yang kami sediakan melayari wilayah-wilayah yang ada di jalur pulau terluar di Madura, Kami juga membangun pelabuhan di Dungkek, Gili Iyang, melakukan renovasi di Masa Lembu. Semua untuk membangun koneksitas di wilayah kepulauan, ” kata Khofifah.


Tidak berhenti disitu , khofifah menjelaskan upaya untuk menjadikan Madura terutama kepulauan terluar bisa menikmati listrik melalui program PLTS ( Pembangkit Listrik Tenaga Surya ). “Bersama PLN sudah menyiapkan PLTS di 22 pulau yang ada di Sumenep, harapan kami adalah mereka terkoneksi powerplant (Pembangkit listrik) , terkoneksi perhubungan lewat laut,” tegasnya

Untuk kesehatan, kata Khofifah setiap tahun 4 kali Pemprov Jatim saat itu mengirim kapal dengan dokter dokter specialis memberikan layanan kesehatan di pulau- pulau yang ada di Madura, “Ini cara kami memuliakan masyarakat Madura membangun keberdayaan mereka. Termasuk didalamnya saat musim kemarau kami kirim air bersih dengan mengontak KSAL. Kami pinjam KRI mengirim bantuan air bersih,” pungkasnya.


Sejumlah masalah tampak cukup kompak disampaikan Paslon 1 dan 3 menguliti kinerja Khofifah-Emil, seperti soal Kesehatan, soal ekonom, pendidikan SMK dan budaya atau wisata.
Untuk diketahui masih ada 2 debat lagi yang akan digelar dibulan November mendatang, tentu dengan tema yang berbeda. Nang