Inovasi Pendidikan di Era Digital: Guru Geografi Madura Tingkatkan Keterampilan dengan Micro-Web Learning

ARSO 03 Okt 2024 KANAL PENDIDIKAN
Inovasi Pendidikan di Era Digital: Guru Geografi Madura Tingkatkan Keterampilan dengan Micro-Web Learning

Penyampaian Materi Oleh Narasumber Sumber: Dokumentasi lapangan

SAMPANG, KANALINDONESIA.COM: Program Pengabdian Masyarakat yang berfokus pada peningkatan literasi digital guru melalui penyediaan bahan ajar berbasis Micro-Web Learning secara resmi dibuka oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sampang. Pelatihan ini diikuti oleh guru-guru Geografi se-Madura Raya dan guru IPS dari Sampang, serta dilaksanakan di Aula SMAN 1 Sampang pada tanggal 23 dan 24 Agustus 2024. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam memanfaatkan teknologi digital untuk pengajaran, serta memperluas aksesibilitas bahan ajar berbasis web yang dapat diakses dengan mudah.

Pada hari pertama, pelatihan dibagi menjadi tiga sesi. Sesi pertama dibuka dengan materi dari Dr. Budi Handoyo, M.Si, yang menguraikan tentang Pengantar Teknologi Abad 21, Paradigma Pendidikan Modern, dan Profil Kurikulum Merdeka. Guru diperkenalkan dengan konsep-konsep utama mengenai perubahan besar dalam dunia pendidikan, serta pentingnya penerapan teknologi dalam pembelajaran yang lebih fleksibel dan berbasis kompetensi.

Sesi kedua dilanjutkan dengan materi dari Dr. Adip Wahyudi, M.Pd, yang membahas teknik pembuatan bahan ajar berbasis Micro-Web Learning. Dalam sesi ini, Google Sites diperkenalkan sebagai platform utama, dipilih karena kemudahan akses, sifatnya yang gratis, serta fleksibilitasnya untuk digunakan di berbagai perangkat seperti handphone, laptop, dan tablet. Guru diajak mempraktikkan langsung cara membuat dan mengelola bahan ajar berbasis web yang dapat diakses oleh siswa secara online.

Tampilan Micro Web-Learning
Sumber: Dokumentasi lapangan
Tampilan Micro Web-Learning Sumber: Dokumentasi lapangan

Pada sesi ketiga, peserta menerima pelatihan mengenai pembuatan bahan ajar Geografi dan IPS menggunakan Artificial Intelligence (AI) yang disampaikan oleh Mohamad Firzon Ainur Rozikin, S.T. Sesi ini memberikan pemahaman tentang bagaimana AI dapat digunakan untuk menciptakan konten pendidikan yang lebih interaktif dan personal, sehingga bahan ajar dapat lebih disesuaikan dengan kebutuhan siswa di era digital.

Pada hari kedua, fokus pelatihan beralih ke pendampingan intensif oleh Dr. Adip Wahyudi, M.Pd dan Feri Fahrian Maulana, S.Pd. Guru-guru diberikan tugas untuk membuat bahan ajar Geografi dan IPS berbasis Micro-Web Learning sesuai dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya. Dalam sesi pendampingan ini, para narasumber secara aktif memberikan bimbingan langsung, menjawab pertanyaan peserta, serta membantu mereka dalam menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari agar bahan ajar yang dihasilkan dapat lebih efektif dan sesuai dengan standar pendidikan.

. Pendampingan Pembuatan Projek Sumber: Dokumentasi lapangan

Meski pelatihan ini mendapat respons positif dan berhasil meningkatkan keterampilan guru, terdapat tantangan infrastruktur teknologi yang masih menjadi kendala. Akses internet yang tidak merata di beberapa wilayah Madura, ditambah dengan keterbatasan perangkat digital di beberapa sekolah, menghambat optimalisasi program ini. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan komunitas pendidikan untuk memperkuat infrastruktur teknologi dan memberikan pelatihan lanjutan bagi para guru.

Kegiatan di lapangan Sumber: Dokumentasi lapangan

Bukti-bukti dokumentasi, termasuk foto-foto kegiatan dan hasil bahan ajar yang telah dikembangkan oleh peserta, menunjukkan dampak nyata dari pelatihan ini dalam meningkatkan literasi digital guru-guru di Madura. Dengan keterampilan baru yang diperoleh, diharapkan para guru dapat lebih siap menghadapi tantangan pendidikan di era digital dan mampu memberikan pembelajaran yang lebih interaktif dan relevan bagi siswa mereka.

Meskipun tantangan infrastruktur masih menjadi hambatan, upaya lebih lanjut dari pemerintah dan komunitas pendidikan untuk meningkatkan akses teknologi di Madura diharapkan dapat memperkuat hasil dari program ini dan memperluas cakupan penerapan Micro-Web Learning ke lebih banyak sekolah di wilayah tersebut.

Pelatihan ini bukan hanya langkah awal dalam perjalanan transformasi digital pendidikan, tetapi juga bukti nyata bahwa setiap guru memiliki potensi untuk menjadi pelopor perubahan. “Teknologi hanyalah alat, tetapi guru yang bersemangat dan berdedikasi adalah kunci sejati yang membuka pintu masa depan pendidikan.” Dengan kolaborasi dan semangat belajar yang terus menerus, kita tidak hanya membangun generasi yang cerdas secara akademis, tetapi juga siap menghadapi tantangan dunia yang semakin dinamis. “Masa depan pendidikan ada di tangan mereka yang berani berinovasi hari ini.”