Mbah Rowi: Pengrajin Tusuk Sate Madiun yang Bertahan di Tengah Tantangan Pasar
MADIUN, KANALINDONESIA.COM: Mbah Rowi, seorang pengrajin tusuk sate asal Madiun, telah menekuni usaha pembuatan tusuk sate sejak Oktober 2017. Dengan memanfaatkan bahan baku bambu ori dan bambu petung, yang mudah didapatkan, Mbah Rowi mampu memproduksi tusuk sate dengan kualitas unggul.
Dalam proses produksinya, Mbah Rowi menggunakan mesin untuk meningkatkan efisiensi. Setiap harinya, usaha ini mampu menghasilkan 30 hingga 50 kg tusuk sate. Meskipun begitu, menjaga kualitas tetap menjadi prioritas utama. Salah satu caranya adalah dengan memastikan proses penjemuran bambu berlangsung maksimal agar tusuk sate yang dihasilkan lebih tahan lama dan tidak mudah patah.
“Alhamdulillah, pembeli tusuk sate ini sudah datang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Pelanggan utama kami kebanyakan adalah pedagang tempura, pentol tusuk, tahu bulat, sate, dan lainnya,” ungkap Mbah Rowi. Namun, usaha ini juga menghadapi tantangan, terutama saat terjadi penurunan jumlah pembeli di masa-masa tertentu.
Selain itu, Mbah Rowi menyatakan bahwa ada peningkatan permintaan pada musim-musim tertentu seperti saat Lebaran Idul Adha dan bulan Ramadhan. Pada momen-momen ini, penjualan tusuk sate mengalami lonjakan yang signifikan karena banyaknya permintaan dari pedagang.
Dengan semangat dan ketekunan, Mbah Rowi terus mengembangkan usahanya, meskipun harus menghadapi tantangan pasar yang kadang sepi. Pengrajin tusuk sate ini berharap agar usahanya tetap berjalan lancar dan dapat memenuhi kebutuhan para pedagang di seluruh Indonesia. (nawal fauzian)





















