Radio SB-FM Bangkalan Temu Kangen dan Bernostalgia

ARSO 30 Okt 2024 KANAL BANGKALAN 2 views
Radio SB-FM Bangkalan Temu Kangen dan Bernostalgia

BANGKALAN, KANALINDONESIA.COM: Dalam rangka memperingati Hari Jadi Bangkalan ke- 493, radio Suara Bangkalan – FM 92,1 Mhz yang beraksi dari kawasan Jokotole Nomer 1 Bangkalan – Jatim. Menggelar temu kangen dan bernostagia yang kemas dalam acara Spesial Talk Show 60 Menit, bertajuk “Lebih Dekat dengan Penyiar Pujaan”. Rabu, 30 Oktober 2024.
Mengundang Nara Sumber 2 mantan penyiar era 90-an, diantaranya Zakariya dengan panggilan akrabnya di udara dulu, Zaka. Saat ini menjabat sebagai Kepala Dispenduk Capil Kabupaten Bangkalan. Berikutnya R. Amina Rachmawati dengan sapaan akrabnya sewaktu jadi penyiar dulu, Atick CB. Sekarang menjabat sebagai Kepala Bapenda Bangkalan. Serta dr. Nunuk Kristiani Asisten Administerasi Setdakab Bangkalan, sebagai pemerhati radio dan dipandu Plt. Kepala Diskominfo Kabupaten Bangkalan, HM. Hasan Faisol .

Untuk diketahui, meskipun HM. Hasan Faisol ini bukan berlatar belakang seorang penyiar, namun beliaunya ini dikenal sangat supel dan humble dalam dunia pergaulan. Dari pengalaman itu, membuat suasana talk show tampak gayeng dan cair dengan jok – jok segar dilontarkan oleh abah Faisol begitu panggilan akrabnya.

Tak kalah menarik ketika abah Faisol menanyakan pengalaman sebagai penyiar kepada R. Amina Rachmawati yang akrab disapa Atiek CB tersebut. Dengan suara lembutnya menuturkan pengalamannya sebagai mantan penyiar era 90-an. Acara yang dibawakan di radio menjelang senja atau magrib tiba, diberi nama “Senyum Sapa Senja” Kala itu siaranya tidak seperti sekarang, masih pakai kaset dengan segala suka dan dukanya jika pita kaset kusut.

Ditambahkan lagi, sebelum berganti nama SB- FM, dulu radio plat merah ini bernama RKPD (Radio Khusus Pemerintah Daerah). Kalau ingin merebut fans seperti dulu lagi, sarana prasarana radio harus diperbaharui Apalagi sekarang ini memasuki era digitalisasi.

“Kalau tidak ingin ditinggalkan fans, radio harus ikuti arus zaman yang semakin canggih, “saranya.

Tidak beda dengan pendapat Zakaria dengan sapaan Zaka, dulu dikenal dengan focalnya yang ngebass. Jika SB-FM tidak ingin ditinggalkan para penggemarnya. Dia mengusulkan agar fasilitas radio dilengkapi. Penyiar harus tampil prima dan mampu memberikan edukasi yang mendidik. Sehingga bisa tampil sejajar dengan radio lainya.

“Fasilitas radio dengan segala pendukungnya harus dilengkapi. Agar masyarakat tetap mencintai radio SB-FM, ” usulnya.

Sedangkan pemerhati radio dr. Nunuk Kristiani, akrab disapa Nuke yang sedari kecil bercita – cita menjadi penyiar. Jujur mengungkapkan bahwa saat ini radio semakin ditinggalkan. Maka dari itu perlu dipikirkan bagaimana radio SB-FM bisa eksis dan bersaing dengan media sosial (medsos), tiktok dan instagram Contohnya, harus ada acara yang menarik, seperti informasi suasana dijalan raya yang macet dan ada kecelakaan. Biasanya pengendara mobil akan mendengarkan info- info yang modelnya begini. Termasuk
masalah kesehatan anak – anak yang suka jajan sehingga banyak yg sakit lambung. Radio dijadikan tempat lomba azan, tartil Al-Qura’an, lomba pidato dan lain – lain.

“Acara semacam itu perlu dihadirkan disini, agar masyarakat lebih mengenal lagi, “ujarnya

Sementara itu, HM. Hasan Faisol selaku moderator dan pemandu acara talk show mengucapkan terimakasih kepada para nara sumber dan pemerhati radio. Serta para fans radio yang ikut menelpun dalam dialog interaktif dengan usul – usul dan terobosan yang patut mendapat perhatian.

“Kedepan saya berharap radio SB-FM semakin maju dan menggelar acara yang lebih menarik, baik itu talk show, sosialisasi maupun kegiatan edukasi lainya. Serta memberikan informasi yang cepat dan akurat, ” pungkasnya (sumaryanto_kanalindonesia.com)