Rapat Komite SMANIWA Gresik, Wali Murid : Tanpa Komunikasi Yang Intens Progam Tidak Berjalan

GRESIK,KANALINDONESIA.COM : Komite Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Wringinanom gelar pertemuan dengan walimurid, pertemuan tengah semester ini bertujuan untuk membahas program kelanjutan peningkatan mutu pendidikan peserta didik, dan sarana dan prasarana kegiatan belajar mengajar.
Untuk optimalisasi proses menimba ilmu, Komite sekolah mengagendakan tiap semester, mengundang orang tua siswa untuk bertatap muka, guna menyelaraskan persepsi antara komite dan walimurid.
Sebagai penyambung lidah antara sekolah dan walimurid, komite sekolah juga mempunyai peran penting dalam mencetak anak didik, ditengah persaingan sengit di era milenial ini. Jum’at 11/10/2024.
Didalam forum, wakil ketua Komite SMA Negeri 1 Wringinanom, Gresik, H. Supriono Spd, menyampaikan bahwa untuk menunjang kelangsungan belajar ini, tanpa dukungan dan support dari walimurid, kegiatan ini tidak seimbang, untuk itu Komite menghadirkan walimurid di sekolah, untuk berdiskusi, bagaimana anak didik kita nanti jadi orang yang sukses dan mempunyai wawasan yang luas, berintelektualitas tinggi, tentunya harus didukung dengan fasilitas yang memadai.
“Pada siang hari ini kami akan mengajak panjenengan untuk rembugan, kaitan dengan program ekstrakurikuler diluar jam pelajaran utama, meski sekolah sudah ada BPOPP (Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan) dari Pemerintah provinsi Jawa Timur dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS), namun, untuk kegiatan Ekstrakurikuler ini juga membutuhkan dukungan dari panjenengan semua,” paparnya, dihadapan ratusan orang tua murid, digedung serbaguna sekolah setempat.
Selain itu, ada lagi kegiatan studi kampus, kepada ratusan orang tua siswa kelas XI, Pak Pri sapaan akrab H. Supriono, menyampaikan bahwa kegiatan studi kampus ini, bertujuan untuk mengevaluasi anak didik selama mengenyam pendidikan disekolah sesuai ekstrakurikuler yang diikutinya.
“Tujuannya untuk mengevaluasi dalam mengenyam pendidikan selama mengikuti ekstrakulikuler dan pengenalan kampus. Agar kelak kalau sudah lulus mempunyai pandangan akan melanjutkan kemana,” papar pak Pri.
Usai pemaparan tentang progam sekolah, moderator membuka sesi tanya jawab kepada peserta rapat.
Sementara orang tua Thalita Putri Arini, siswi kelas 10.1, Aklan pihaknya memberikan saran agar komunikasi, Komite dan orang tua siswa dapat dibangun dengan intens, salah satunya dengan membuat grup WhatsApp, yang kedua, Dia juga menyampaikan apresiasi kepada segenap jajaran guru dan Kepala sekolah yang telah membentuk karakter putrinya sesuai harapan.
“Awalnya putri kami itu enggan, sekolah disini, alasannya tempatnya jauh, karena rumah kami perbatasan kota penyangga Surabaya, yakni Trosobo. Ketika sudah dipertengahan semester dia saya tanya lagi, jawabnya tidak mau pindah dari SMA Negeri Wringinanom,” katanya.
Untuk itu, dengan semua program peningkatan mutu pendidikan kepada anak saya, kami tidak keberatan, asalkan masih dalam ambang batas kemampuan kami,” lanjutnya.
Orang tua yang lain, Yuliatin orang tua dari Hesti Yunita Sari kelas 10.1 pihaknya menyampaikan kalau sangat mendukung dengan program yang telah dicanangkan oleh sekolah.
“Meskipun saya membiayai anak saya seorang diri, alias single parents kami sanggup dan sangat mendukung program-program dari sekolah. Toh, itu nantinya kan kembali kepada kami mas, ya memang semua sekolah itu butuh biaya, meskipun itu sekolahan negeri,” pungkas wanita paruh baya itu. (Irwan_kanalindonesia.com)