EKSBIS, KANALINDONESIA.COM: Bisnis buket salah satu bisnis seni dimana Usaha buket bunga jadi peluang untuk anak muda yang berpotensial untuk mendatangkan cuan. Contohnya ketika dilaksanakan acara kelulusan, tidak hanya memberikan ucapan happy graduation saja, seseorang juga akan membawakan buket bunga sebagai tanda apresiasi.Ghany Gharasyidin (27) dan Era Praditanuranisa (28) kedua sejoli ini salah satu pelaku usahabisnis bucket hikari di Ponorogo yang telah menekuni bisnis ini sejak tahun 2021. Ghany Gharasyidin (27) Sebelum memulai usaha bersama pasangannya, Era Pradita Nur Anisa (28), Ghany terlebih dahulu meniti karier sebagai tenaga kerja di Korea Selatan pada tahun 2015 Selama lima tahun, ia bekerja keras sebagai kuli pabrik.
Sekembalinya ke tanah air, Ghany sempat berencana untuk kembali bekerja di luar negeri demi meningkatkan taraf hidupnya. Namun, sebuah peristiwa menyakitkan mengubah rencana tersebut. Ghany menjadi korban penipuan oleh seseorang yang mengaku berasal dari Lembaga pemberangkatan ke Korea. Dengan bujuk rayu dan janji palsu, penipu tersebut meminta Ghany untuk menyerahkan uang sebesar Rp 45 juta. Berharap mendapatkan bantuan dan peluang baru, Ghany akhirnya menyerahkan uang tersebut. Namun, setelah uang berpindah tangan, orang yang mengaku dari Lembaga pekerja korea itu menghilang tanpa jejak, meninggalkan Ghany dalam kekecewaan mendalam.
Dengan uang seadanya, Ghany dan Era memulai usaha buket bunga di rumah Ghany, tanpa menyewa ruko. Awalnya, usaha ini berangkat dari hobi lama mereka saat sekolah. Dulu, mereka sering merangkai buket bunga untuk teman-teman yang sedang ulang tahun atau sekadar untuk mengisi waktu luang. Meski mulai dari kecil-kecilan, hobi mereka ini akhirnya menjadi rezeki buat mereka. Setiap buket bunga yang mereka buat memiliki sentuhan pribadi dan kehangatan, karena dibuat dengan rasa cinta dan kenangan yang mereka bangun bersama sejak dulu.
Untuk memasarkan produk mereka, Ghany dan Era memanfaatkan media social seperti Facebook, TikTok, dan Instagram. Mereka aktif mengunggah foto-foto hasil karya mereka, menampilkan berbagai jenis buket bunga untuk menarik perhatian pelanggan. Selain itu, mereka juga memanfaatkan berbagai momen spesial, seperti hari besar atau acara-acara tertentu, untuk menawarkan promo menarik.
Keberanian Ghany dan Era untuk memulai usaha ini menunjukkan bahwa meskipun hidup menghadirkan tantangan, dengan kreativitas dan kerjakeras, mereka mampu mengubah pengalaman pahit menjadi keberhasilan. Usaha buket bunga Hakari kini menjadi salah satu pilihan favorit masyarakat di Ponorogo, tidak hanya untuk kelulusan tetapi juga untuk berbagai acara lainnya seperti pernikahan, ulang tahun, dan momen-momen special lainnya.
Dengan inovasi yang terus dilakukan, Ghany dan Era berkomitmen untuk selalum emberikan yang terbaik bagi pelanggan mereka. Mereka percaya bahwa setiap buket bunga yang dirangkai tidak hanya sekadar produk, tetapi juga merupakan ungkapan perasaan dan harapan yang dapat mempererat hubungan antar sesama. Misi mereka adalah tidak hanya untuk meraih keuntungan, tetapi juga untuk menyebarkan kebahagiaan melalui seni merangkai bunga.
Dalam dunia yang serba cepat dan modern ini, usaha seperti Hikari merupakan contoh bahwa kreativitas dan semangat kewirausahaan dapat membuka jalan menuju kesuksesan. Ghany dan Era berharap dapat terus berkembang dan memberikan inspirasi bagi anak muda lainnya untuk berani berwirausaha. Dengan setiap tangkai bunga yang mereka rangkai, mereka meyakini bahwa kebahagiaan dan cinta akan selalu hadir, menjadikan setiap momen lebih berarti.
Dua sosok kreatif ini tidak hanya berfokus pada meraih keuntungan sendiri, tetapi juga berkomitmen untuk berbagi pengetahuan dengan generasi muda, khususnya Gen Z, yang tertarik membuka usaha buket. Mereka mengadakan pelatihan merangkai buket yang menyeluruh, dari teknik dasar hingga seni kombinasi warna dan pemilihan bunga yang tepat. Tujuannya adalah memberikan bekal keterampilan yang diperlukan agar para peserta bias menciptakan produk yang menarik dan berdaya saing di pasar. Lebih dari sekadar teknis, pelatihan ini juga mencakup aspek bisnis, termasuk cara memasarkan dan membangun merek. Dengan pendekatan yang interaktif dan ramah, mereka memberikan dukungan bagi para calon pengusaha muda ini, menumbuhkan semangat wirausaha sekaligus membuka peluang bagi Gen Z untuk berkarya dan mandiri secara financial dalam bidang buket yang menjanjikan.
Penulis: Alberta Adinata, Mahasiswa Doktor Universitas Negeri Malang
Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com