PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Kondisi sedimentasi di aliran sungai sekayu membuat BPBD Ponorogo bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo berencana melakukan normalisasi terhadap sungai tersebut.

Seperti yang diketahui bersama, sedimentasi di sepanjang aliran sungai sekayu membuat jalur air sudah cenderung bergeser ke sisi barat tidak tepat berada di tengah bantaran sungai.

Akibatnya, potensi erosi tanah dan pendangkalan sungai semakin besar dan muaranya dapat menyebabkan bencana banjir saat musim hujan ekstrim melanda kabupaten Ponorogo.

Usai mengikuti diklat Apel Kesiapsiagaan Bencana Banjir 2024-2025 di Halaman Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan (BBWS) Bengawan Solo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Sukoharjo pada 5 November 2024 lalu. Marsanto, kepala bidang pencegahan dan kesiapsiagaan BPBD Ponorogo mengatakan pihaknya bakal mewacanakan normalisasi aliran sungai sekayu.

“Setelah mengikuti apel di Sukoharjo awal november lalu, kami bersama BBWS Bengawan Solo mewacanakan normalisasi sungai sekayu,”ucapnya Selasa (12/11/2024).

Normalisasi yang direncanakan, Marsanto menjelaskan bahwa sedimentasi yang merubah jalur air ketika debit sungai normal bakal dikeruk.

“Jadi rencananya sedimentasi yang ada di aliran sungai itu hari ini kan bisa dilihat sudah merubah aliran sungai cenderung ke sisi barat, nanti akan dikeruk agar aliran air kembali ke tengah bantaran,”lanjutnya.

Kendati aliran sungai sudah cenderung menyebabkan erosi tanah, BPBD Ponorogo belum merinci kapan wacana normalisasi salah satu sungai utama di Ponorogo tersebut dilaksanakan.

“Masih sebatas rencana, pelaksanaan terkait normalisasi tersebut akan kami koordinasikan dengan pihak BBWS bengawan solo,”tutupnya. (Imam_kanalindonesia.com)