Ikuti Acara Muda Mudi di Jombang, Cabup Mundjidah Ngaku Sering Lihat Konser Musik

JOMBANG, KANALINDONESIA.COM: Bertemu dengan kalangan muda mudi di area pasar Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Calon Bupati (cabup ) Mundjidah Wahab, kenang momen saat melihat konser di Jakarta.
Putri pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Abdul Wahab Hasbullah yang tumbuh besar di pondok pesantren, dan aktif di berbagai organisasi keagamaan maupun politik ini, sering meluangkan waktu untuk melihat konser musik di Senayan Jakarta, pada masa mudanya.
Momen ini terungkap saat Mundjidah menjawab pertanyaan seorang pemuda bernama Zawawi dalam forum pertemuan anak-anak muda itu.
Saat itu, Zawawi menanyakan terkait jarang konser musik dan hanya salawatan saat era kepemimpinan Bupati-wakil bupati Mundjidah Wahab-Sumrambah.
Mundjidah menjawab jika Pemkab Jombang sudah memfasilitasi dengan menghadirkan Denny Caknan.
“Untuk konser kita sudah fasilitasi dan kita sudah ada Denny Caknan, bahkan waktu dan tanggalnya juga sudah,” kata Mundjidah, Minggu 3 November 2024.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa saat itu memang acara tidak berjalan dengan baik, lantaran terkendala pihak keamanan yang masih khawatir akan covid 19.
Selain itu, rawan kericuhan atau tawuran sehingga konser musik yang sudah disiapkan dengan matang harus ditunda.
Pengasuh pondok Putri Al-Lathifiyyah 2 Bahrul Ulum Tambakberas Jombang itu pun menegaskan tidak pernah anti konser musik, meski berlatarbelakang pesantren. Bahkan, Mundjidah mengaku pada masa mudanya senang menonton pertunjukan konser musik di Jakarta.
“Jadi jangan terus saya orang pondokan, anti konser, enggak, saya dari muda itu senang kok, sampai ke Senayan. Iya, waktu masa saya itu ada (penyanyi) Titiek Puspa, ada Tiga Dara, dan lainnya. Setiap ke Jakarta pasti saya lihat jadwal konser, ada apa di Senayan itu datang, saya kesana,” tutur Mundijdah yang didampingi cawabup Sumrambah.
Perlu diketahui, Titiek Puspa adalah penyanyi perempuan era 1980 an yang kini berusia 87 tahun. Sedangkan tiga dara ialah penyanyi grup 1990 an, terdiri dari Paramitha Rusady, Ita Purnamasari dan Sylvana Herman alias Ano.
Mundjidah memastikan kepemimpinan periode kedua bersama Sumrambah nanti akan melanjutkan program-program yang masih belum terselesaikan. Di antaranya memfasilitasi kreatifitas anak-anak muda dibidang kesenian dan kebudayaan.