Jelang Coblosan Pengamat ini Menilai Elektabilitas Khofifah-Emil Unggul Jauh dan Sulit Terkejar, Ini Alasannya

ANANG 13 Nov 2024
Jelang Coblosan Pengamat ini Menilai Elektabilitas Khofifah-Emil Unggul Jauh dan Sulit Terkejar, Ini Alasannya

SURABAYA KANALINDONESIA.COM – Khofifah Emil masih menjadi Cagub dan Cawagub yang terkuat pada Pilgub Jatim 2024. Banyak faktor yang mendukung potensi kuat Paslon nomer 2 ini menjadi yang dipilih masyarakat Jatim. Bahkan diperkirakan posisi Khofifah Emil ini sulit dikejar pasangan lain.


Peneliti dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam dikonfirmasi peluang para cagub dan cawagub 2024, mengatakan kuatnya Khofifah Emil ini didasarkan pada kinerja yang memuaskan selama memimpin Jawa Timur di periode pertama dan, faktor Khofifah yang punya basis massa kuat di kalangan nahdliyin serta Emil Dardak dekat dengan kalangan Gen Z.

“Modal petahana untuk Pilgub kali ini relatif lengkap jika dibanding para penantang. Hampir dalam semua aspek petahana punya surplus dan unggul. Menurut saya modal banyak surplus itu yang membuat petahana terus leading,” katanya Rabu 913/11/2024).


Faktor lain menyebutkan waktu yang sempit dalam proses Pilgub ini membuat para penantang di Pilgub Jatim tidak mempunyai banyak waktu untuk menyapa masyarakat Jawa Timur. Baik pasangan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim dan Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) , memiliki waktu yang tidak panjang untuk menyisir kantong-kantong pendukungnya secara menyeluruh, karena baru dimunculkan parpol pengusung pada menit akhir.
“Apalagi para penantang juga punya waktu yang terbatas dan relatif pendek sehingga belum mampu menyapa dan menjangkau pemilih jatim yang besar. Hal itu juga problematik bagi para penantang sehingga tidak cukup waktu untuk bisa menyapa pemilih jatim secara luas dan face to face intim menyeluruh,” tambahnya.


Sebelumnya kuatnya Khofifah Emil, juga disampaikan LSI Denny JA, yang merilis hasil survei terbaru Pilgub Jatim 2024 menjelang masa tenang. Hasilnya, paslon nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak unggul telak atas paslon lain.

“Khofifah-Emil semakin kokoh unggul atas paslon lain,” kata Peneliti LSI Denny JA, Fadhli Fakri Fauzan dalam keterangannya, Selasa (12/11/2024).

Fadhli membeberkan survei menggunakan simulasi kertas suara, elektabilitas paslon nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim (LUMAN) di angka 2,1%. Kemudian paslon nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak di angka 67,0%.

Sementara paslon nomor urut 3, Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) di angka 19,1%. Suara yang tidak sah sebesar 0,6% dan belum memutuskan/merahasiakan pilihannya sebesar 11,2%.

Peneliti SSC itu menjelaskan, kinerja Khofifah-Emil yang cukup bagus pada perode pertama dalam berbagai bidang, membuat kandidat lain sulit mencari celah. Sehinga, isu perubahan dan perbaikan yang ditawarkan sulit diterima masyarakat, yang merasa puas dengan kepemimpinan Khofifah-Emil.
“Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja petahana juga bagus sehingga lagi lagi sulit mencari celah untuk mengubah keadaan dan menawarkan isu perbaikan dan perubahan,” tambahnya.


Surokim menambahkan, faktor lainnya yang membuat Khofifah-Emil unggul adalah kinerja parpol dan mesin politik yang kuat. Sehingga, mampu meyakinkan masyarakat Jawa Timur.
“Faktor gabungan yang dimiliki oleh petahana ini yang membuat dominasi petahana cukup kuat baik di darat, maupun di udara,” tegasnya.
“Pemilih jatim juga sangat heterogen dan jumlahnya sangat besar sehingga hanya kandidat yang memiliki banyak surplus yang punya daya saing kuat. Momentum politik saya pikir masih menjadi milik dan berpihak ke petahana. Sepanjang nggak ada faktor force major saya pikir petahana akan terus leading,” jelasnya.


Surokim menjelaskan, sulit bagi kandidat lain untuk mengejar ketertinggalan. Dia memprediksi, Khofifah-Emil akan kembali memimpin di periode kedua dan mengalahkan penantangnya.
“Rasanya sulit jika melihat faktor aktual yang saya sebutkan tadi dan jika tidak ada faktor forcemajor saya pikir para penantang akan kesulitan leading atas petahana,” pungkasnya. nang