BATU, KANALINDONESIA.COM: Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu nomor urut 3 di Pilkada Batu 2024, Kris Dayanti-Kresna Dewanata Phrosakh (KriDa) rajin blusukan ke kampung-kampung selama musim kampanye.

Paslon KriDa tidak hanya menyapa warga, namun juga mengidentifikasi masalah yang dikeluhkan warga, sekaligus langsung melakukan eksekusi memecahkan masalah.

Seperti halnya dalam memecahkan persoalan lemahnya pemasaran produk UMKM di Kota Batu, pasangan yang sama-sama mantan anggota DPR RI itu, langsung menjawab dengan mendirikan Teras Krida, yakni semacam rumah yang akan menampung semua aspirasi dan persoalan warga di seluruh desa yang tersebar di Kota Batu.

Calon Wakil Walikota Batu, Kresna Dewanata Phrosakh mengatakan jika program Teras Krida sengaja digelorakan di semua desa yang ada di Kota Batu.

” Total nanti ada 24 Desa dibuatkan Teras Krida, harapannya dengan adanya Teras Krida dapat menjadi ajang warga yang memiliki kreativitas untuk memajang dan memasarkan produk miliknya,” ungkapnya, Senin (11/11).

Disampaikan jika Teras Krida ini dilakukan secara bertahap yang nantinya seluruh desa di Kota Batu bakal memiliki Teras Krida yang mana Paslon KriDa ini akan membangun bangunan di atas lahan kosong milik warga seluas 10 x 20 meter persegi tanpa sewa, namun dengan dipinjamkan gratis, demi menguatkan visi misi KD-Dewa, yang akan mendongkrak pemasaran dan branding produk lokal Batu, agar diminati dan bisa bersaing di pasaran.

“Untuk sementara bangunan Teras Krida itu dibangun semipermanen dulu, asal layak dan representatif buat pertemuan para pelaku UMKM,” katanya.

Diketahui sampai dengan saat ini, total sudah ada beberapa Teras Krida yang dibangun paslon Krida di Kota Batu.Tentu saja dengan bukti nyata ini akan berdampak pada kepercayaan Paslon KriDa kepada masyarakat.

Bukti nyata Paslon KriDa kepada masyarakat Kota Batu ini tentu saja masyarakat kagum dengan keseriusan pasangan Kris Dayanti-Kresna Dewanata Phrosakh karena baru mencalonkan diri, namun sudah bersedia membangun fasilitas pemasaran UMKM di desa-desa.

Apalagi, bangunan yang didirikan itu, bukan cuma cukup asri dengan udara pegunungan, namun itu berdiri di antara bangunan rumah warga yang padat penduduknya, sehingga mudah menarik warga untuk datang.

” Saya bersama Kris Dayanti siap menjawab curahayan masyarakat terkait produk UMKM dan tentu saja kami akan meng-endorse produk-produk UMKM masyarakat agar diminati pasar luar, dengan cara, produk lokal itu tidak hanya dikemas menarik saja, namun harus dibuat branding berkelas, agar memiliki daya saing untuk menyambut kunjungan 10 juta wisatawan tiap tahun ke Kota Batu,” ujarnya.

“Nanti marketplace-nya kita bikinkan khusus, dengan kluster sesuai jenisnya, sehingga kalau ada orang mencari barang tertentu, yang keluar itu produk UMKM sini,” tutupnya.(Bowo)owo