PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo membangun 191 unit sumur dalam sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan dan produktivitas hasil pertanian.

Pembangunan ratusan sumur dalam tersebut berada di berbagai wilayah yang tersebar hampir di seluruh kecamatan di Ponorogo sejak program ini dimulai pada tahun 2021.

Program bantuan sumur dalam ini tidak hanya diperuntukkan untuk lahan pertanian, namun juga untuk perkebunan di Ponorogo.

Sejak awal, inisiatif ini bertujuan untuk memberikan solusi jangka panjang atas masalah ketersediaan air yang kerap dikeluhkan para petani.

Pada tahap awal pelaksanaan di tahun 2021, program ini dimulai dengan membangun 25 sumur dalam.

Tahun berikutnya, pada 2022, jumlahnya meningkat signifikan hingga 90 sumur. Pada tahun 2023, ditambahkan lagi 42 sumur, dan di tahun 2024 dibangun 34 unit sumur dalam tambahan.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian di Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Ponorogo, Tamar Mahara saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan, proyek ini akan terus dioptimalkan.

“Dari 2021 hingga kini, total sudah ada 191 sumur yang dibangun untuk membantu para petani mengatasi tantangan air,” ucap Tamar kepada awak media, Jumat (01/11/2024).

Ditambahkan Tamar, kedalaman sumur lebih dari 80 meter. Sumber air dari sumur dalam ini tidak mengambil air permukaan yang umumnya digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.

“Tak hanya untuk mendukung pertanian tanaman pangan, sumur dalam ini juga bermanfaat bagi tanaman perkebunan, sehingga ketersediaan air di lahan pertanian lebih terjamin,”tegasnya.

Ketersediaan air sangat penting dalam pertanian. Dengan adanya program sumur dalam ini, Tamar  berharap produktivitas pertanian di Ponorogo bisa lebih meningkat.

Tamar menegaskan bahwa dengan adanya sumur-sumur dalam yang tersebar di banyak titik.

“Para petani dapat memanfaatkan sumber air yang memadai untuk meningkatkan hasil pertanian mereka,”terangnya.

Pemkab Ponorogo berharap program sumur dalam ini akan terus berkontribusi terhadap swasembada pangan di Indonesia.