PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Pembangunan bidang wisata utamanya di Telaga Ngebel menyumbangkan peningkatan PAD Kabupaten Ponorogo sangat signifikan. Terutama paska adanya water fountain dan pengaspalan jalan.

“Telaga Ngebel menjadi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Ponorog. Imbas dari pembangunan Telaga Ngebel termasuk adanya water fountain, mampu mendulang kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ucap Koko Priyo Utomo juru bicara (Jubir) Sugiri-Lisdyarita.

Dikatakan Koko, berdasarkan data yang konkret, tahun 2021 karena pandemi covid-19, retribusi Telaga Ngebel dapat dikatakan minus. Namun, PAD dari retribusi Telaga Ngebel pada tahun 2022 sebesar Rp 2,8 miliar; 2023 mencapai Rp4,4 miliar dan tahun 2024 ( hingga bulan September)capaian PAD sebesar Rp3,6 miliar.

“Tentunya, angka tersebut naik jika dibandingkan tahun 2020 yang hanya Rp 2,3 miliar PAD dari retribusi Telaga Ngebel,” jelasnya.

Dijelaskan Koko, kenaikan PAD selain dari retribusi Telaga Ngebel ini yang  seiring dengan adanya pembangunan water fountain juga telah dilaksanakanya renovasi penataan sentra PKL, pengadaan wahana perahu wisata, tribun penonton dan pembangunan jalan.

“Dengan kata lain, adanya berbagai wahana dan sarana prasarana itu membuat masyarakat menjadi antusias menikmati panorama dan mengunjungi indahnya wisata Telaga Ngebel,” tuturnya.

Bahkan, jalan di selingkar Telaga Ngebel juga sudah halus dan telah diperbaiki  dengan aspal hot mix.

“Apabila tidak percaya data, kita lihat visualnya saja (kenyataan), perkotaan jadi ramai banyak pelaku UMKM, sehingga ekonomi juga tumbuh disitu, begitu juga di Telaga Ngebel,” tandasnya.

Menurut Koko, hal ini terbukti adanya pedestrian dan face off (wajah kota) di jalan HOS Cokroaminoto, Urip Sumoharjo, Jendral Sudirman dan (jalan) Gajah Mada. Pun, pembangunan pedestrian dan face off ini mampu mendongkrak pendapatan para pelaku usaha di kawasan tersebut.