Program Unggulan KriDa Kepada Pelaku Pariwisata Kota Batu, Ini Langkah Nyatanya…

BATU, KANALINDONESIA.COM: Keberadaan hotel, villa maupun homestay yang tersebar di seluruh wilayah Kota Wisata Batu saat ini belum berdampak signifikan disaat hari libur atau libur panjang bagi wisatawan yang ingin menghabiskan liburan.
Terlebih keberadaan villa dan homestay ini semakin ditinggalkan oleh wisatawan yang memilih hotel.Padahal keberadaan villa dan homestay ini jia dikelola dengan baik maka dipastikan mampu menampung wisatawan yang berlibur di Kota Batu.
Seperti yang dilakukan Pasangan calon (Paslon) Walikota Batu Krisdayanti dan Wakil Walikota Batu Kresna Dewanata Phrosakh yang memilki gagasan jitu terhadap nasib villa dan homestay di Kota Batu.
Saat berada di pertemuan dengan kelompok homestay dan villa yang ada di wilayah Kecamatan Bumiaji, Calon Walikota Batu Kresna Dewanata Phrosakh mengatakan jika pentingnya pengelolaan pajak homestay dan villa terlebih terkait cluster grade masing-masing homestay atau villa di Kota Batu.
” Kita akan meng mengclaster grade nya homestay, hotel maupun villa terlebih dahulu, terutama masalah kesetaraan pajak , kesetaraan pajak disini tidak semua dipukul rata sama terkait pajak namun ada kelas kelasnya, contoh pajak dari home stay tidak sama dengan hotel, begitupun pajak villa tidak sama kayak hotel pula. Dengan begitu pajak hotel harus lebih tinggi dari pada homestay atau villa, ” ujarnya, Selasa (12/11).
Menurutnya , disitu nanti akan terlihat PAD dari pajak di Kota Batu, saat ini yang di ketahui dan dapat laporan jika pajak home stay kadang sama kayak hotel bahkan lebih, dari sini terlihat kebocoran PAD pajak.
“Kami Paslon Krida akan melakukan pembenahan dan keberpihakan terhadap pemilik villa atau pun homestay jika nanti diamanahi masyarakat untuk memimpin kota batu kedepan,” ungkapnya.
Disampaikan pula , jika tidak boleh ada kebocoran dalam pajak hotel, penginapan villa ataupun homestay stay ,semua harus diregulasi dengan baik sesuai cluster.
“Selain itu tentu semua hasil UMKM maupun pertanian dan peternakan nanti dikolaborasikan atau menjadi mitra ke semua penginapan baik hotel, villa dan home stay ,yang gunanya sirkulasi perputaran uang ini hanya ada di Kota Batu ,maka dari itu dari batu untuk batu, tetapi bukan masalah dari batu kembali ke batu yang tidak ada buktinya, namun kami Krida sudah menjalankan program tersebut,” imbuhnya.
Cara untuk membrending villa atupun homestay lain yakni dengan melakukan masing-masing villa dan homestay memakai barcode scan.
” Dimana masing-masing villa maupun home stay yang ada di Kota Batu harus punya yang namanya barcode scan, gunaya seperti tadi ada closter dulu agar biar wisatawan yg dikota batu tau ketersediaan kamar, okupansi atupun jumlah kamar yang nanti wisatawan tidak kebingungan mencari hotel, villa atau homestay agar tidak malah ke malang kota atau kabupaten,” terangnya.
“Intinya kita buatkan cluster dulu supaya wisatawan tidak menginap ke luar Kota Batu, karena kami yakin jumlah villa dan homestay tidak kalah dengan ketersediaan hotel, terlebih saat weekend dengan program barcode scan dan pengclasteran villa maupun homestay di Kota Batu pasti mampu menampung semua wisatawan kalau program ini terlaksana ,” tegasnya.
Kresna Dewanata Phrosakh atau biasa dipanggil mas Dewa ini berharap program yang dijanjikan kepada masyarakat mampu membawa dampak positif kesejahteraan semua lapisan masyarakat di Kota Batu.
” Saya bersama Kris Dayanti peduli sekali dengan Kota Batu, maka tujuan kami tak lain ingin membawa Kota Batu dikenal hingga international, karena kekayaan alam dan suasana dingin ini yang banyak dicari oleh wisatawan terlebih jika event international sering dilakukan di Kota Batu,tentu saja Kota Batu akan mendunia,” tutupnya .(Bowo)