Sejumlah Pelopor, Pendiri dan Simpatisan Nasdem Kota Batu Boyongan Dukung Paslon GURU

BATU, KANALINDONESIA.COM: Sejumlah pelopor dan pendiri partai Nasional Demokrat (NasDem) Kota Bata menggelar Deklarasi Relawan Restorasi GURU Kota Batu, Kamis (14/11/2024). Lewat deklarasi itu, mereka satu suara untuk memenangkan paslon Firhando Gumelar – H Rudi di Pilkada 2024 ini.
Koordinator Deklarasi Relawan Restorasi, Budianto menyatakan, deklarasi restorasi ini dilakukan oleh sebagian besar kader dan aktivis Nasdem Kota Batu. Deklarasi dilakukan karena saat ini mereka yang merupakan kader lama Nasdem sudah tidak dianggap lagi.
“Kami sebagai kader dan aktivis lama Nasdem sudah tidak dianggap oleh partai yang sudah kami naungi. Karena itu kami bersatu kembali dan menginisiasi gerakan restorasi ini,” papar Budianto, Kamis, (14/11/2024) malam.
Setelah berkumpul dan melakukan sejumlah pembahasan, utamanya soal Pilkada ini mau berlabuh kemana. Akhirnya gerakan ini menentukan pilihan ke paslon GURU dari tiga calon yang ada.
“Visi misi paslon GURU sesuai dengan harapan kami. Mereka masih muda, inovatif dan nantinya diharapkan mampu membawa Kota Batu ke arah yang lebih baik dengan pembangunan yang lebih cepat,” paparnya.
Budiono menyampaikan, gerakan restorasi ini terselenggara karena mereka merasa tak pernah disentuh dan dibutuhkan lagi. Dia juga mengaku, ketika hendak mengantarkan calon yang diusung Nasdem saat hendak mendaftar ke KPU, mereka juga tidak pernah dihubungi.
“Kami sudah menunggu berbulan-bulan, tapa tetap saja tidak ada kabar. Kami bukannya membelot, tapi karena kami sudah tidak dianggap, maka kami melakukan gerakan ini,” paparnya.
Dia mengungkapkan, gerakan restorasi ini diikuti sejumlah pengurus DPD Nasdem, pengurus kecamatan, ranting dan simpatisan. Total ada sekitar 200 orang yang mengikuti proses deklarasi itu.
“Meski kami sudah tidak dianggap lagi, jiwa kami tetap Nasdem. Dari gerakan restorasi ini juga diikuti pendiri Nasdem Kota Batu Bu Siwi,” ungkap dia.
Lebih lanjut, Budiono juga menyampaikan, sekarang banyak yang terpengaruh dengan sebutan orang Batu asli. Meski begitu, pihaknya tak terpengaruh dengan hal tersebut.
“Batu ini Kota Wisata terkemuka. Maka yang memimpin Kota Batu tidak wajib orang Batu asli, bukan lagi orang yang berasal dari katak dalam tempurung. Pemimpin Kota Batu harus tau dunia luar untuk membangun Kota Batu. Sehingga tak sampai ketinggalan dengan daerah lain,” paparnya.
Dia juga menyampaikan, ketika pemimpinnya orang Kota Batu asli belum tentu juga respect ke masyarakatnya. Namun ketika ada orang luar Kota Batu yang peduli kepada masyarakat Kota Batu kenapa tidak.
“Lihat saja Pj Wali Kota Batu sekarang, dia bukan orang asli Kota Batu, dia orang Sulawesi yang kita tidak tau seluk beluknya. Namun selama memimpin Kota Batu ternyata sangat bagus, dia sangat peduli dengan masyarakatnya. Bahkan orang Kota Batu sendiri kalah dengan dia,” ungkapnya.
Hal ini tercermin dari pembangunan Kota Batu yang saat ini semakin gencar. Kemudian ketika masyarakat ingin mengurus sesuatu hal juga prosesnya semakin cepat.
“Contohnya dulu ketika kami ingin mengurus izin pariwisata 3 tahun tidak selesai. Sekarang dipimpin Pj yang bukan orang Kota Batu satu bulan selesai, ini menandakan orang luar lebih peduli dibandingkan pemimpin sebelumnya,” beberapa Budianto.
Dengan adanya hal ini, pihaknya berharap meskipun Mas Gum bukan orang asli Kota Batu, kepedulian Mas Gum kepada masyarakat Kota Batu harus sama dengan Pj Wali Kota bahkan lebih.(Bowo)