Studi Tiru Desa Wringinanom Gresik ke BUMDES Desa Ketapanrame, Upaya Dongkrak PADes

IRWAN 14 Des 2024 KANAL GRESIK 1 views
Studi Tiru Desa Wringinanom Gresik ke BUMDES Desa Ketapanrame, Upaya Dongkrak PADes

GRESIK,KANALINDONESIA.COM : Pemerintah Desa/Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, gelar peningkatan kapasitas studi tiru di Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) milik Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, tentang pendapatan desa melalui beberapa sektor bisnis yang dikelola desa Ketapanrame.

Momen tersebut dihadiri oleh, Tenaga Ahli Pendamping Desa Gresik, Yuris, Direktur Bumdes Mutiara Welirang, Ketapanrame, Herwanto, Kepala Desa Wringinanom Yoko, Direktur Bumdes Waringin Jaya, semua unsur lembaga desa, dari Wringinanom, mulai RT, RW, LPMD, BPD.

Banyak hal yang disampaikan oleh Direktur Bumdes Mutiara Welirang, Herwanto, mulai dari merintis badan usaha desa, hingga menjadi terkenal dan mendapatkan margin yang luar biasa. Tidak hanya provit yang didapatkan, namun, usaha tersebut juga dapat menekan angka pengangguran dan memberdayakan masyarakatnya.

“Tentunya, bisnis yang dikelola oleh Bumdesa “Mutiara Welirang” tidak langsung melejit seperti sekarang ini, dan dijadikan studi tiru dari berbagai desa. tapi, usaha yang dirintis oleh Desa Ketapanrame dulu itu juga banyak menuai kontroversi, dan sempat tumbang beberapa kali,” ujar Herwanto. Sabtu (14/12/2024).

Semua lika-liku perjalanan itu tidak menyurutkan semangat kami, tambah menjadi tantangan bagi kami, dengan banyak mengambil hikmahnya dari kegagalan itu. Alhasil, saat ini badan usaha milik Desa Ketapanrame dapat berkembang dengan pesat yang bisa meraup surplus hingga miliaran rupiah.

“Modal untuk pengembangan awal usaha adalah serius dan bergotong-royong, dari beberapa kegagalan yang terjadi, kita sampaikan di Musyawarah Desa (Musdes), dan yang akhirnya muncul ide-ide terbaru, yang seperti panjenengan lihat saat ini,” lanjut Herwanto.

Sekedar informasi, di Desa Ketapanrame, ada 5 sektor bisnis, pengelolaan air minum, persewaan kavling kios dan kandang ternak, unit kebersihan, unit wisata dan unit simpan pinjam desa.

Dari pemaparan yang disampaikan oleh Herwanto, dapat memotivasi peserta peningkatan studi tiru. Kedepan, hal tersebut akan direalisasikan dan dikembangkan di Wringinanom, sesuai potensi desa.

Menanggapi perjalanan panjang pengembangan destinasi wisata desa Ketapanrame, Kepala Desa Wringinanom, Yoko, menyampaikan cukup jelas pemaparannya, dapat dijadikan acuan.

“Yang menarik dari teman-teman BUMDES Mutiara Welirang itu adalah, dari sekian banyak sektor bisnis yang dikelolanya, tidak melibatkan pihak ketiga, artinya bahwa kesolidan dan kekompakan antara Kades, perangkat desa, dan semua unsur lembaga desa serta pengurus Bumdes satu kesatuan yang di percaya oleh masyarakat,” ujar Yoko.

Karena, untuk menggali modal pembangunan sebuah destinasi wisata, tim Mutiara Welirang tidak mengajukan proposal dari Pemda atau Pemprov, melainkan, mereka (tim Mutiara Welirang,red) merekrut masyarakat setempat, untuk menanam saham kepada BUMDES.

“Perlembar saham tersebut, dihargai 1 juta dikalikan berapa ribu warga, setelah usaha desa itu berjalan ada profit, mereka penanam saham juga mendapatkan bagi hasilnya,” lanjutnya.

Ditanya soal, bisnis apa yang cocok untuk diterapkan di BUMDES “Wringin Jaya” Yoko mengatakan akan melihat potensi yang cocok untuk dikembangkan di Desa Wringinanom.

“Kami akan gelar Musdes dulu, sambil mencari inspirasi dari teman-teman unsur lembaga desa, karena pengembangan usaha desa ini modalnya tidak sedikit. Harapan kami, sekali terbentuk untuk jangka panjang, dan hasilnya dapat mensejahterakan warga Wringinanom secara keseluruhan,” sambungnya. (Irwan_kanalindonesia.com)