Warga Prambon Sidoarjo Tidak Tertarik Daftar di SDN Temu Lantaran Sarpras

SIDOARJO, KANALINDONESIA.COM : Sejumlah warga di Desa Temu Kecamatan Prambon Kabupaten Sidoarjo, tidak tertarik mendaftarkan anaknya untuk sekolah di SDN Temu 2, lantaran sarana dan prasarana lembaga pendidikan tersebut dinilai kurang memenuhi standar tentang tempat kegiatan belajar mengajar.
Bagaimana tidak, pada saat musim penghujan tiba, halaman sekolah tersebut selalu jadi persinggahan banjir, tak jarang bahkan, ketika debit air tinggi dari jalan raya dan dari area sekitar, sekolah tersebut berubah menjadi empang dadakan.
Menurut pengakuan warga setempat, Sis (46) pihaknya sebenarnya cocok dengan sekolah negeri itu, dari aksesnya yang mudah, dekat dengan kantor desa, serta letaknya strategis di pinggiran kota. Namun, sarana dan prasarana sekolah itu yang menyebabkan kami tidak tertarik.
“Kalau hujan halaman sekolahnya selalu banjir, bangunannya sudah jadul. Jadi menurut kami, bagi anak-anak itu tidak cocok, kita kawatir kalau musim penghujan, anak kita terpeleset, rawan serangan nyamuk, serangga dan sejenisnya. Mestinya sebagai sekolah tertua di Prambon, tambah lama fasilitasnya bertambah lengkap, bangunannya memenuhi standar sekolah, tempatnya asri,” ujarnya, kepada awak media.
Hal tersebut juga sependapat dengan salah satu tim pendidik yang ada di sekolah setempat.
“Kalau waktu musim hujan, kita juga selalu mengelus dada mas, karena kita punya tanggungjawab saja, untuk mendidik anak-anak disini,” keluh salah satu, tenaga pendidik.
Sementara itu, Plt Kepala sekolah SDN Temu 2, Ida Farida sudah maksimal dalam mengupayakan merawat Sarpras yang ada.
“Untuk halaman kita sudah melakukan pengurukan sendiri, tanpa ada bantuan, tampaknya hal tersebut belum dapat menjawab permasalahan ini, masih banyak yang menjadi PR di sekolah ini, kita sudah upayakan semaksimal mungkin,” kata Ida.
Ditanya soal, jumlah murid di SDN Temu 2, Ida mengatakan, ” kalau jumlah muridnya sekitar 60 siswa, nah ini menjadi keprihatinan kita. Kalau jumlah muridnya 60, otomatis BOS nya kan juga sedikit. Kita gunakan untuk yang prioritas saja,” tutupnya. (Irwan_kanalindonesia.com)