63 Ekor Sapi di Kota Batu Terjangkit PMK, 9 Mati

KOTA BATU, KANALINDONESIA.COM: Jumlah hewan ternak di Kota Batu diketahui mati disebabkan karena terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mengalami peningkatan.
Jumlah sapi yang mati akibat PMK ini dalam sepekan di Kota Batu tercatat sebanyak 36 ekor, 4 ekor sapi yang mati serta 2 ekor dipotong paksa.
Sedangkan data terbaru dari Dinas Petanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, saat ini jumlah sapi yang terjangkit PMK sebanyak 61 ekor.
“Yang sakit sebanyak 61 ekor, mati 9 ekor dan potong paksa sebanyak 2 ekor, ini data sampai dengan tanggal 29 Januari,” kata Kepala Dinas Petanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, Heru Yulianto,Kamis (06/02).
Jumlah sapi yang terjangkit PMK tersebut menurut Heru tersebar diseluruh Kecamatan yang ada di Kota Batu, mulai Junrejo, Batu dan Bumiaji.
“Rata-rata sama (jumlahnya,red), kita masih landai dibanding kabupaten kota yang lain,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi agar virus PMK tak semakin meluas di Kota Batu, Pemkot Batu kini tengah membagikan ribuan vaksin yang diperoleh dari pemerintah pusat.
“Sampai dengan sekarang total sudah 923 dosis, yang sudah masuk data Isikhnas 723 dosis, yang 200 belum masuk karena masih maintenance,” jelasnya.
Sementara itu Peternak asal Dusun Jeding Desa Junrejo Kecamatan Junrejo Kota Batu, Indra Kurniawan mengatakan sapi peliharaanya juga terjangkit virus PMK.
Dari total 50 sapi pedaging miliknya, ada 2 ekor sapi yang teridentifikasi mengalami gejala PMK. Tak ingin mengambil risiko sapi peliharaanya tak bisa tertolong, Indra memilih memotong sapi miliknya yang mengalami gejala PMK agar tak mati.
“Untuk gejala awalnya itu sapi mengalami demam, kemudian keesokan harinya banyak keluar air liur dari mulut sapi, dan muncul luka di sekitar mulut serta kaki. Selain itu secara kualitas daging, sapi yang terjangkit PMK juga mengalami penurunan kadar air sehingga bobotnya turun banyak,” terang Indra Kurniawan. (Bowo)