Sholawatan Dan Pagelaran Ludruk Iringi Sedekah Bumi Desa Pedagangan Gresik, Serta Sambut Hari Jadi Yang ke 285

IRWAN 11 Feb 2025 KANAL GRESIK 3 views
Sholawatan Dan Pagelaran Ludruk Iringi Sedekah Bumi Desa Pedagangan Gresik, Serta Sambut Hari Jadi Yang ke 285

GRESIK,KANALINDONESIA.COM : Meski zaman sudah memasuki era digitalisasi yang serba modern, namun, di Desa Pedagangan Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik, Jawa Timur, tetap nguri-uri (jawa-red) menghidupkan warisan leluhur yang telah dilaksanakan secara turun temurun, tradisi selamatan kuno yang digelar se desa tersebut selalu diadakan setiap tahun.

Selain untuk menghormati sesepuh desa yang sudah tiada, hal tersebut juga sebagai wujud syukur warga desa kepada sang Khaliq atas segala limpahan rahmatnya.

Sehingga sampai detik ini Desa Pedagangan dalam keadaan aman, sehat, sejahtera dan sentosa, makna yang kedua selain ucapan syukur, warga desa meyakini bahwa, dengan sedekah bumi atau dengan istilah lain Ruwah Deso, dapat menolak balak, serta dapat menghilangkan gangguan dari semua makhluk astral dan sejenisnya. Senin (10/02/2025)

Dalam sambutannya, Kepala Desa Pedagangan, Harun (48), memaknai sedekah bumi atau ruwah deso ini adalah, sedekah bumi ini dilaksanakan setiap bulan Ruwah kalender Jawa, Ruwah yang artinya merawat desa.

“Di bulan ruwah ini tidak hanya desa yang kita rawat, namun diri kita masing-masing yang artinya membersihan diri menjelang bulan Ramadhan. Di saat kita menjalankan ibadah bulan puasa nanti, diri dan hati kita sudah Fitroh, meski belum seratus persen,” papar Harun.

Harun menjelaskan,” Setiap tahun selalu kita agendakan, untuk memberi contoh kepada generasi Z, agar momentum ini tidak musnah tergerus oleh zaman. Bahwa di desa ini ada sesepuh yang harus di hormati, yang pernah menjadikan desa ini,” sambungnya.

Seorang warga setempat, H. Surono (61) mengatakan bahwa perhelatan sedekah bumi ini sudah dilaksanakan sejak orang tuanya masih ada.

“Kalau dulu ruwah deso ini diadakan di punden atau makam leluhur desa setempat, tapi sekarang di jaman modern seperti ini, diadakan di kantor desa, di barengi dengan acara sholawat bersama serta ada pertunjukannya, kalau tidak ludruk ya wayang kulit,” katanya, sambil mengikuti kegiatan sholawat bersama.

H.Surono menambahkan, jadi sebelum diadakan acara selamatan masal yang di adakan di desa, terlebih dahulu diadakan acara keleman, yang dilaksanakan di sawah para petani,” lanjutnya.

Momen sedekah bumi di Desa Pedagangan tahun ini, dilaksanakan selama tiga hari, yang pertama tradisi keleman yakni tradisi selamatan yang digelar di sawah, saat tanaman padi sudah mulai menguning, di hari kedua, tradisi kenduri bersama, sambil tukar nasi tumpeng dengan diiringi sholawat bersama pada malam harinya, yang terakhir puncak peringatan sedekah bumi dengan menyuguhkan pertunjukan ludruk karya baru, yang akan diadakan di lapangan.

Reporter : Irwan kanalindonesia.com