BBWS CimanCis Perkenalkan Inovasi IPA untuk Pertanian Hemat Air

FREDY 22 Mar 2025 KANAL CIREBON
BBWS CimanCis Perkenalkan Inovasi IPA untuk Pertanian Hemat Air

CIREBON, KANALINDONESIA.COM – Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWS CimanCis) menghadirkan dua inovasi baru dalam penerapan Instalasi Pengolahan Air (IPA) guna mendukung pertanian hemat air. Langkah ini diambil untuk menghadapi dampak perubahan iklim serta keterbatasan lahan pertanian, khususnya saat musim kemarau.

Kepala BBWS CimanCis, Dwi Agus Kuncoro, menekankan pentingnya adaptasi dalam sistem pertanian agar lebih efisien dalam penggunaan air.

“Tanaman padi bukan tanaman akuatik, sehingga penggunaannya airnya tidak perlu berlebihan. Kami merancang metode IPA ini agar petani dapat menyesuaikan pola tanam dengan kebutuhan air yang lebih efisien,” ujarnya dalam acara Open Mic pada Sabtu (22/3/2025).

Dua Metode Inovatif

Dwi Agus menjelaskan bahwa ada dua pendekatan utama dalam penerapan IPA yang dapat mempercepat efisiensi pertanian, yakni:

  1. Modifikasi Alat yang Sudah Ada
    BBWS CimanCis mencoba memanfaatkan dan memodifikasi alat-alat pertanian yang telah diberikan oleh pemerintah agar lebih efisien dalam penggunaannya. Menariknya, biaya modifikasi ini terbilang terjangkau, yakni hanya sekitar Rp5 juta per unit.
  2. Pembuatan Alat Baru
    Selain memodifikasi alat yang ada, BBWS CimanCis juga mengembangkan alat khusus berbasis metode IPA yang menggunakan tenaga listrik dengan aki dan charger untuk efisiensi energi. Biaya pembuatan alat ini diperkirakan sekitar Rp10 juta per unit.

Dwi Agus menambahkan bahwa inovasi ini tidak hanya membantu pemilik lahan, tetapi juga petani penggarap agar lebih produktif dan sejahtera. Jika mendapat dukungan dari pemerintah, teknologi ini dapat diperluas ke lebih banyak kelompok tani.

“Keunggulan metode IPA ini adalah dapat menghemat biaya produksi hingga 40 persen. Dengan efisiensi yang lebih tinggi, petani bisa meningkatkan hasil panen tanpa menghabiskan banyak air dan energi,” jelasnya.

BBWS CimanCis berharap inovasi ini menjadi solusi bagi petani dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan keterbatasan sumber daya air, sehingga pertanian tetap berkelanjutan dan menguntungkan.