Belum Rampung dan Janggal, Melihat Proyek dengan Anggaran Ratusan Juta di Desa Sumberringin Jombang

JOMBANG, KANALINDONESIA.COM: Dua proyek pembangunan di Desa Sumberringin, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, menuai sorotan. Proyek pembangunan desa wisata dan gedung Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dibiayai dari Dana Desa (DD) 2024 senilai ratusan juta rupiah hingga kini belum rampung.
Berdasarkan pantauan di lokasi, proyek pembangunan gedung BUMDes yang menelan anggaran Rp 183.214.350 masih dalam proses pengerjaan. Sejumlah pekerja terlihat sibuk menyelesaikan proyek tersebut.
Sementara itu, proyek desa wisata yang disebut-sebut juga menggunakan DD senilai Rp 200 juta tidak memiliki papan informasi proyek. Di lokasi masih terdapat material bangunan, seperti pasir dan keramik. Saat ini, proyek tersebut baru berupa sebuah pendapa yang belum selesai dibangun.
Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, pembangunan itu dimulai pada akhir 2024. Awalnya, proyek tersebut direncanakan untuk lapangan futsal.
“Dulu rencananya buat lapangan futsal, tapi sekarang kurang tahu apakah masih sama atau berubah,” ujarnya. Ia menambahkan, pembangunan tetap berlanjut, namun pekerjaannya terbagi dengan proyek gedung BUMDes.
“Kadang pekerjanya di gedung BUMDes sebelah kantor desa, kadang di sini,” tambahnya.
Kepala Desa Sumberringin, Imam Rifa’i, tidak menampik bahwa pembangunan gedung BUMDes masih belum rampung. Ia menyatakan bahwa proyek itu mulai dikerjakan pada akhir 2024.
“Saat ini masih dalam proses pengerjaan dan tetap berlanjut,” kata Imam.
Terkait proyek desa wisata, Imam menjelaskan bahwa pembangunan tahap awal memang hanya berupa pendapa dan pengurukan lahan. Tahun ini, proyek tersebut akan dilanjutkan dengan tambahan anggaran Rp 100 juta untuk pembangunan sentra kuliner.
“Pembangunannya dilakukan bertahap. Tahun ini, kami anggarkan Rp 100 juta untuk membangun sentra kuliner,” jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Kabuh, Anjik Eko Saputro, mengaku telah melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap proyek yang menggunakan Dana Desa di Desa Sumberringin. Ia membenarkan bahwa pembangunan gedung BUMDes belum tuntas.
“Memang benar kondisi di lapangan masih dalam proses pengerjaan,” kata Anjik.
Namun, terkait proyek desa wisata yang menghabiskan anggaran Rp 200 juta, pihaknya belum bisa memberikan banyak keterangan.
“Tim sudah melakukan monev, tetapi untuk proyek desa wisata ini belum ada laporan yang lengkap,” ujarnya.
Anjik menegaskan, pihaknya akan melakukan klarifikasi lebih lanjut kepada pemerintah desa terkait proyek tersebut.
“Kami akan meminta penjelasan lebih lanjut agar proyek ini sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan bisa segera diselesaikan,” pungkasnya.(Faiz)