Petani Jual Gabah Ribet, Wakil Rakyat ini Minta Pemerintah Perbaiki Birokrasi Penjualan Gabah

SURABAYA KANALINDONESIA.COM – Pemerintah dalam hal ini Perum Bulog diminta memperbaiki sistem penjualan gabah yang ribet dan menyulitkan petani. Perum Bulog juga diharapkan untuk melakukan jemput bola dengan melakukan pembelian langsung gabah ke petani.
Anggota DPRD Jatim Abdullah Abu Bakar menyampaikan hal tersebut setelah melihat ribetnya birokrasi yang dihadapi petani saat menjual gabah.
“Saya berharap ke depan Bulog itu melakukan perbaikan kinerja. Jangan memberlakukan birokrasi yang rumit yang membuat kesulitan petani untuk menjual gabahnya,” jelas anggota DPRD Jawa Timur Abdullah Abu Bakar saat dikonfirmasi, Selasa (12/3/2025).
Politisi PAN ini menceritakan rumitnya birokrasi Bulog dalam pembelian gabah petani terlihat di kabupaten Kediri dimana petani lebih suka menjual gabahnya ke pemborong. “Petani di Kabupaten Kediri lebih memilih menjual hasil panen gabahnya ke pemborong daripada ke Perum Bulog. Hal itu mereka lakukan karena dianggap lebih menguntungkan,” jelas mantan walikota Kediri ini.
Anggota komisi C DPRD Jawa Timur ini mengatakan alasan petani lebih memilih menjual gabah ke pemborong karena penjualan lebih cepat dan ringkas. “Pemborong datang lebih awal untuk transaksi,” jelasnya.
Kebiasaan menjual kepada pemborong itu, sambung dia, lantaran keberadaan mereka (pemborong) lebih banyak dan dekat dengan para petani. “Sedangkan penjualan ke bulog sedikit karena informasi yang diterima masyarakat masih sangat minim,”jelasnya.
Selain itu,lanjut Abdullah Abu Bakar penjualan ke Bulog juga ribet karena peraturan yang berubah-ubah. Hal itu dianggap menyusahkan petani. “Bulog dulu hanya menerima kering giling. Sekarang sudah mau menerima kering panen,” imbuhnya.
Tak hanya itu, lanjut dia, bagi petani alur transaksi dengan pemborong lebih mudah dibandingkan ketika berurusan dengan Bulog. Oleh sebab itu, dengan temuan di lapangan tersebut, Abdullah Abu Bakar mendorong agar Bulog menghilangkan birokrasi yang rumit karena komitmen presiden Prabowo dan menko pangan Zulhas untuk memangkas birokrasi rumit yang berurusan dengan petani demi mengejar target swasembada pangan.
“Bulog sebagai BUMN yang bersentuhan langsung dengan petani harus menghilangkan segala sesuatu yang membuat petani kesulitan dalam penjualan gabahnya. Ini semua harus dilakukan untuk mewujudkan swasembada pangan,”tandasnya. Nang