Balik Ke Tangerang Pemudik Asal Pemalang Gunakan Kostum Predator Naik Sepeda Motor
PEMALANG, KANALINDONESIA.COM:
Mudik atau pulang’ kampung menjadi momen yang paling dinantikan ketika libur Lebaran tiba. Selain bisa pulang ke kampung halaman, perjalanan mudik juga terasa sangat berkesan karena hanya terjadi setahun sekali.
Itulah yang dilakukan seorang pria asal Pemalang Muhammad Haikal Ali ( 40 ) Demi mengejar keseruan dan trending di media sosial, Bapak 2 orang anak ini nekat berangkat mudik dari Tangerang ke Desa Walangsanga, Kecamatan Moga Pemalang,Jawa Tengah bolak balik ke Tangerang lagi menggunakan kostum Predator.
Anggota perkumpulan Helm predator Indonesia ini mengaku tak malu meski harus mengenakan kostum dari series asal Jepang tersebut lantaran mengenakan topeng. Namun, ia tak merasapanas karena memakai kostum itu.
” Dari Tangerang Selatan ke kecamatan Moga Pemalang Saya memakai kostum Predator karena saya suka dengan kostum predator, ada perkumpulannya , memakai kostum predator dari tahun 2018, ” Ujar Haikal melalui sambungan WhatsAppnya, pada Jum’at ( 11/4 ).
Dirinya juga menceritakan awalnya bergabung dengan predator Indonesia dari tahun 2016,
” Disitu dari berbagai kota perkumpulan kostum atau Helm predator Indonesia pasti ada, Kendalanya
Kalau panas ngga, kalau cuaca panas malah adem kesan banyak yang komen negatif dan positif,” tambah Haikal.
Ketika kembali ke Tangerang pada saat arus balik, Haikal kembali melakukan perjalanan balik pada Rabu ( 9/4 ) kemarin.
” Saya berangkat malam sekitar jam 20.00 wib dan sampai Tangerang pagi, sengaja milih waktu malam biar adem bersama anak lelaki saya usia 12 tahun dan menghabiskan bensin sekitar Rp,100.000 ribuan, dengan beberapa kali istrahat di Jalan dan saya mudik pakai Motor dengan kostum Predator sudah dari tahun 2918 Imbuh Haikal
Meski begitu, ia mengaku tak akan seterusnya mengenakan kostum Predator hingga ke kampung halamannya Sebab, dia tak akan sanggup menahan keringat akibat panasnya kostum tersebut.
” Memakai kostum kalau pas di jalan aja mas ,itu aja dibilang norak sama warga +62, tapi banyak juga kalau dijalan yang ngasih jempol,” tutupnya.( Ragil).



















