Ketua PKK Ponorogo Gelar Pelatihan Pertanian, Bupati Sugiri: Target 25 Ribu Ha Sawah Sudah Organik di 2030
PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Ketua Penggerak PKK Ponorogo, Susilowati Sugiri Sancoko, menggelar pelatihan pertanian organik bertajuk “Demi Membangun Ekosistem Pertanian yang Kuat, Mandiri, dan Berdaya Saing untuk Masa Depan Bangsa” di kebun hortikultura miliknya di Desa Bajang, Kecamatan Balong, Ponorogo, pada Sabtu(19/04/2025).
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, turut hadir dalam acara yang mendatangkan Bayu Diningrat, Founder/ formulator di Organisasi Bayu Sehat Mandiri (BSM) yang bergerak di bidang kesehatan, pertanian, peternakan, teknologi dan lain sebagainya sebagai narasumber.
Pelatihan ini bertujuan memperkuat ekosistem pertanian yang mandiri dan berdaya saing, serta meningkatkan kesejahteraan petani di Ponorogo.
Ketua Penggerak PKK Ponorogo, Susilowati Sugiri Sancoko, menyatakan bahwa pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan petani tentang pertanian organik.
“Kami berharap pelatihan ini dapat membantu petani di Ponorogo untuk meningkatkan hasil panen dan kualitas produk pertanian mereka, serta meningkatkan kesejahteraan mereka,” katanya.
Pelatihan ini diikuti oleh peserta dari berbagai unsur yang memiliki minat dalam pertanian organik.
“Pertanian organik adalah salah satu kunci untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga kelestarian lingkungan,” kata Susilowati Sugiri Sancoko, Ketua Penggerak PKK Ponorogo.
Bupati Sugiri Sancoko menekankan pentingnya sektor pertanian sebagai penopang perekonomian daerah dan menyatakan rencana strategis Pemkab Ponorogo untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui perbaikan irigasi dan pembangunan 400 sumur dalam pada tahun depan.
“Targetnya 25.000 hektar dari total 34.000 hektar sawah di Ponorogo harus sudah organik pada 2030,”ucapnya.
Dengan demikian, pelatihan ini diharapkan dapat mempercepat transformasi pertanian Ponorogo menuju sistem organik yang berkelanjutan dan meningkatkan kemandirian pangan. Kegiatan ini juga menjadi kesempatan bagi para petani untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang pertanian organik, serta memperluas jaringan dan kerjasama antar petani dan stakeholder terkait.
Sementara itu Bayu Diningrat sebagai narasumber tunggal mendorong petani untuk mempertahankan lahan pertanian mereka dan beralih dari konsumen menjadi produsen.
“Jangan hanya jadi konsumen, jadilah produsen. Inilah momentum untuk berbenah,” pesannya.





















