Seminar “Peran Ormas dalam Pencegahan Stunting” Dinkes Berkolaborasi dengan PDNA dan PC Fatayat Ponorogo Sukses Digelar

ARSO 25 Apr 2025
Seminar “Peran Ormas dalam Pencegahan Stunting” Dinkes Berkolaborasi dengan PDNA dan PC Fatayat Ponorogo Sukses Digelar

PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Dalam upaya memperkuat barisan pencegahan stunting di Kabupaten Ponorogo, Dinas Kesehatan Ponorogo menggandeng dua organisasi perempuan terkemuka, PDNA Ponorogo dan PC Fatayat NU Ponorogo, untuk menggelar seminar bertajuk “Peran Ormas dalam Pencegahan Stunting.” Kegiatan ini diselenggarakan di Sporthalla SMA Muhipo dan dihadiri oleh sekitar 200 peserta dari berbagai elemen masyarakat.

Seminar ini menjadi forum strategis untuk mempertemukan gagasan, pengalaman, dan semangat dari berbagai pihak yang memiliki komitmen dalam memutus mata rantai stunting, sebuah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang berdampak jangka panjang terhadap kualitas sumber daya manusia.

Dengan latar panggung penuh semangat kolaborasi, kegiatan ini mengedepankan peran organisasi masyarakat (ormas) sebagai ujung tombak dalam membangun kesadaran dan aksi nyata di tengah masyarakat. Dinas Kesehatan Ponorogo menegaskan pentingnya melibatkan ormas keagamaan dan perempuan dalam gerakan ini, karena mereka memiliki akar yang kuat di tengah komunitas dan kepercayaan yang mampu menggerakkan perubahan perilaku.

Ketua PDNA Ponorogo, Nova Robithotul Khoir, S.Pd.I., menyampaikan rasa syukurnya atas kesempatan yang luar biasa ini. “Kami sangat bersyukur bisa belajar langsung dari para pakar terkait isu stunting. Ini menjadi momen penting bagi kader-kader kesehatan Nasyiah agar semakin memahami secara menyeluruh cara mencegah stunting. Harapannya, pengetahuan ini dapat ditransformasikan kepada masyarakat luas, sehingga kesadaran akan pentingnya gizi, pola asuh, dan sanitasi dapat meningkat secara signifikan,” ungkapnya penuh antusias.

Selama seminar berlangsung, para peserta disuguhkan materi dari narasumber berpengalaman yang membahas mulai dari data terkini mengenai prevalensi stunting di Ponorogo, strategi pencegahan multidimensi, hingga peran penting edukasi berbasis komunitas. Diskusi yang interaktif menggambarkan tingginya semangat para kader dan peserta untuk menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing.

PC Fatayat NU Ponorogo pun turut menunjukkan kontribusi aktifnya dalam kegiatan ini. Sebagai organisasi perempuan yang memiliki jaringan luas hingga ke tingkat desa, Fatayat menegaskan kesiapan mereka dalam bersinergi dengan seluruh pihak untuk membangun keluarga sehat dan mencegah stunting sejak masa pranikah, kehamilan, hingga usia balita.

Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo dalam sambutannya menekankan bahwa pencegahan stunting tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja. “Kita butuh gotong royong. Butuh kekuatan sosial dan budaya. Dan ormas seperti PDNA dan Fatayat memiliki peran krusial dalam mengedukasi, mengawal, dan memberi contoh nyata di masyarakat,” ujarnya.

Seminar ini bukan hanya ajang berbagi ilmu, tetapi juga titik tolak untuk membangun gerakan sosial yang lebih luas dan berkelanjutan. Dengan melibatkan ormas sebagai mitra strategis, diharapkan program-program kesehatan tidak hanya berhenti di atas kertas, tetapi benar-benar menyentuh lapisan masyarakat paling bawah.

Akhirnya, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi lintas sektor dan lintas organisasi adalah kunci dalam menghadapi persoalan kesehatan masyarakat. Stunting bukan sekadar masalah gizi — ia adalah cerminan dari ketimpangan informasi, pengasuhan, dan akses layanan. Dan hari ini, di Sporthall SMA Muhipo, Ponorogo menunjukkan bahwa dengan bersatu, langkah besar untuk masa depan generasi sehat bisa benar-benar dimulai.

Rihan Dwidarmawati