Akhiri Perjalanan, Mulai Pengabdian: Penutupan Pesma Al Manar Gelombang 6 Penuh Kehangatan dan Harapan
PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Pada Sabtu yang syahdu dengan suasana gerimis, Penutupan Pesantren Mahasiswa (Pesma) Al Manar Gelombang 6 digelar. Kegiatan ini menandai berakhirnya masa menimba ilmu di pesma Al Manar, para mahasantri yang telah menempuh proses selama satu bulan dengan penuh dedikasi dan semangat belajar yang tinggi.
Acara ini dihadiri langsung oleh Kepala Badan Pengembangan Pembinaan dan Pengkaderan Dakwah Islam (BP3DI) Dr. Sri Susanti, M.A., yang sekaligus memberikan sambutan dan menutup acara secara resmi. Turut hadir pula Kepala Divisi Pengkaderan dan Pesantren Mahasiswa, Ust. Dr. Nurul Abidin, Lc., M.Ed., jajaran pengurus, para musyrif/mudabbir, serta seluruh mahasantri Gelombang 6 yang telah menyelesaikan proses Pesma.
Dalam sambutannya, Dr. Sri Susanti memberikan pesan yang menyentuh dan mendalam. Ia mengibaratkan proses Pesma seperti ibadah haji, berat namun meninggalkan kesan yang sangat dalam.
“Proses Pesma ini seperti haji, selalu ada kerinduan untuk datang kembali. Maka nanti, datanglah kembali, bukan sebagai santri, tetapi sebagai musyrif atau mudabbir,” ungkapnya.
Ia juga mengingatkan bahwa apa yang diperoleh selama berada di Pesma tidak hanya soal ilmu pengetahuan, tetapi lebih dari itu, yakni tentang adab, akhlak, dan pembentukan karakter. “Jangan berhenti sampai di sini. Ilmu kepesantrenan yang 90% berisi adab akan menjadi bekal utama ketika kalian kembali ke perkuliahan dan kehidupan masyarakat,” pesannya.
Kepala BP3DI mengakhiri Pesma Gelombang 6 dengan doa agar seluruh proses yang telah dijalani mendapat ridho dan berkah dari Allah SWT, serta memberikan manfaat luas untuk diri sendiri dan lingkungan sekitar. “Islam adalah agama yang mengatur segalanya, dari bangun tidur hingga tidur kembali. Maka, semoga dari Pesma ini lahir pribadi-pribadi baru yang lebih baik dan siap membawa cahaya Islam dalam kehidupan,” pungkasnya.
Penutupan ini bukanlah akhir dari segalanya. Justru, inilah awal dari fase baru yaitu fase pengabdian, penerapan ilmu, dan perjuangan nyata di tengah masyarakat. Pesma telah membekali mereka, kini saatnya mereka membawa nilai-nilai itu ke dunia yang lebih luas.
Rihan Dwidarmawati














